Masih banyaknya UMKM batik di Kabupaten Pekalongan yang belum mendaftarkan mereknya. Dari 612 UMKM yang bergerak di bidang batik hanya ada 37 UMKM yang sudah mendaftarkan mereknya, hal ini dikarenakan banyaknya hambatan baik dari UMKM batik itu sendiri maupun dari instansi pemerintahan terkait dalam pengajuan hak merek. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu pertama, bagaimana hambatan pengajuan hak merek pada UMKM batik di Kabupaten Pekalongan? Dan kedua, bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pengajuan hak merek pada UMKM batik di Kabupaten Pekalongan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan dengan jenis kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosial non doctrinal. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi, sehingga didapatkan informasi yang tepat antara teori yang didapat dengan praktitk yang terjadi dilapangan.
Hasil penelitian ini adalah Pertama, hambatan banyak terjadi baik dari UMKM batik sendiri maupun dari instansi pemerintahan terkait dalam pengajuan hak merek, salah satunya yaitu kurangnya wawasan dari pengusaha UMKM batik di Kabupaten Pekalongan dan kurangnya sosialisasi dan penyuluhan pada UMKM batik terkait merek. Kedua, ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pengajuan hak merek pada UMKM batik di Kabupaten Pekalongan, yaitu melalui fasilitasi merek, pemberian surat rekomendasi keterangan usaha skala mikro, memperbanyak melakukan sosialisasi dan penyuluhan, membuka ruang konsultasi publik, dan memberikan pengarahan pada UMKM atau pemilik merek bahwa sebelum mendaftarkan merek dagang mereka, mereka harus mengunjungi situs web Direktorat Jenderal HKI secara online.