Penafsiran Ayat-Ayat tentang Penciptaan dan Kemampuan Jin (Studi Komparatif Penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Tafsir Al-Kasysyāf dan Fakhr Ar-Rāzi Dalam Tafsir Mafātīḥ Al-Gaib)
Qowim, Achmad Husnul (2012) Penafsiran Ayat-Ayat tentang Penciptaan dan Kemampuan Jin (Studi Komparatif Penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Tafsir Al-Kasysyāf dan Fakhr Ar-Rāzi Dalam Tafsir Mafātīḥ Al-Gaib). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
74211039_Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (655kB) | Preview
74211039_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (151kB) | Preview
74211039_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (370kB) | Preview
74211039_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (394kB) | Preview
74211039_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (116kB) | Preview
74211039_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (37kB) | Preview
74211039_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (28kB) | Preview
Abstract
Ayat-ayat al-Qur’an banyak yang berbicara tentang jin. Atas dasar itu mayoritas umat Islam mempercayai akan adanya makhluk yang bernama jin. Namun, minoritas umat Islam seperti sebagian besar filosof dan sebagian kaum Mu’tazilah mengingkari keberadaan jin. Penelitian ini mengkaji penafsiran az-Zamakhsyari yang seorang tokoh Mu’tazilah dan Fakhr ar-Rāzi yang seorang filosof terhadap ayat-ayat penciptaan dan kemampuan jin. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penafsiran Zamakhsyari dan ar-Rāzi, persamaan dan perbedaan di antara keduanya serta kelebihan dan kekurangan penafsiran mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (library research) dengan sumber data primer Tafsir al-Kasysyāf dan Tafsir Mafātīh al-Gaib. Sedangkan sumber data sekundernya adalah buku atau karya-karya yang terkait dengan penelitian ini.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif.
Zamakhsyari dan ar-Rāzi menerangkan bahwa al-jān yang terdapat dalam Q.S. al-Hijr/ 15: 27 dan Q.S. ar-Rahman/ 55:15 adalah Bapak Jin. Adapun tentang al-mārij, Zamakhsyari menjelaskan maknanya adalah api yang suci yang tak becampur dengan asap, sedangkan menurut ar-Rāzi adalah api yang suci. Zamakhsyari menjelaskan bahwa makna as-samūm adalah api yang sangat panas yang berjalan lewat celah-celah. Sedangkan ar-Rāzi menerangkan bahwa makna as-samūm secara bahasa adalah angin yang panas pada siang hari terkadang juga pada malam hari, dalam angin yang panas terdapat api yang panas, yang dimaksud adalah seperti panasnya jahanam.
Mengenai kemampuan jin yang mampu mencuri informasi dari langit, Zamakhsyari dan ar-Rāzi menjelaskan bahwa Allah menyiapkan meteor untuk menghalangi jin melakukan hal tersebut. Mereka juga menjelaskan bahwa meteor sudah ada sebelum nabi Muhammad diutus dan bertambah banyak dan kuat setelah Nabi diutus. Zamakhsyari dalam menafsirkan Q.S. Saba’/ 34: 13 menjelaskan bahwa al-maḥārīb dalam ayat tersebut dimaknainya dengan tempat-tempat yang mulia yang dipelihara dari kelapukan. Makna at-tamā ṡīl (patung-patung) adalah gambaran malaikat, nabi dan orang-orang shalih. Al-jawābi menurut Zamakhsyari bermakna kolam yang besar. Sedangkan ar-Rāzi menjelaskan bahwa kata al-maḥārīb merupakan isyarat yang merujuk pada bangunan-bangunan yang tinggi. At-tamā ṡīl menurut ar-Rāzi adalah sesuatu yang di dalamnya terdapat pahatan. Menurut ar-Rāzi, al-jawābi bentuk pluralnya adalah jābiyah, yaitu kolam yang besar yang menjadi penampungan air dan dikatakan 1000 orang yang berkumpul dalam mangkuk itu. Dalam menafsirkan Q.S. an-Naml/27: 39 Zamakhsyari dan ar-Rāzi menjelaskan bahwa ‘ifrīt bisa dibaca: ‘ifriyah. Kata ‘ufru, ‘ifrit, ‘ifriyah, ‘ifrāh, dan ‘afāriyah bila dari golongan manusia bermakna: jahat dan mungkar, yang kasar perangainya. Apabila dari golongan setan bermakna: jahat dan durhaka.
Ada persamaan penafsiran Zamakhsyari dan ar-Rāzi. Persamaan itu antara lain dari segi metode tafsir yang keduanya menggunakan metode tahlili dan corak tafsir mereka yang bi ar-ra’yi. Dalam penafsiran ayat-ayat tentang penciptaan dan kemampuan jin terdapat persamaan, di antaranya dalam menafsirkan al-jān, al-mārij, al-lamas, ¬al-ḥaras, al-jawābi, laqawiy amīn, ‘ifrīt.
Adapun perbedaan antara Zamakhsyari dan ar-Rāzi dalam aspek pendekatan yang digunakan untuk menafsirkan Qur’an yaitu bahwa Zamakhsyari menggunakan pendekatan sastra sedangkan ar-Rāzi menggunakan pendekatan filsafat. Sedangkan dalam penafsiran ayat-ayat tentang penciptaan dan kemampuan jin terdapat beberapa perbedaan, di antaranya dalam menafsirkan as-samūm, al-maḥārīb, dan at-tamās}īl. Kelebihan Zamakhsyari dalam menafsirkan ayat-ayat penciptaan jin adalah memberikan tafsir yang ringkas dan jelas. Sedangkan kelebihan dari ar-Rāzi dalam menafsirkan ayat-ayat penciptaan jin adalah banyaknya kandungan permasalahan dalam ayat-ayat itu yang dapat diungkap dan dijelaskannya dengan argumen yang jelas. Kelebihan tafsir Zamakhsyari dalam menafsirkan ayat-ayat tentang kemampuan jin adalah diungkapkannya syair-syair jahiliyah untuk mendukung tafsirannya. Sedangkan kekurangan penafsiran mereka terhadapa ayat-ayat penciptaan jin adalah mereka tidak menerangkan apakah nār (api) itu adalah api yang kasat mata seperti yang kita lihat sehari-hari ataukah api yang gaib. Selain itu, juga terdapat kekurangan lain dalam tafsir ar-Rāzi dalam masalah ini. Seperti yang diketahui bahwa tafsir ar-Rāzi merupakan tafsir yang bercorak filsafat, tapi ar-Rāzi tidak menjelaskan apa itu api menurut ilmu yang dikuasainya itu. Adapun kekurangan penafsiran mereka terhadap ayat-ayat kemampuan jin adalah ketika menafsirkan Q.S. Jinn/ 72: 8-9 mereka tidak menjelaskan apakah meteor yang merupakan benda fisik mampu mengenai atau menyakiti jin yang merupakan makhluk non-fisik. Selain itu, mereka tidak menjelaskan korelasi antara Q.S. Saba’/ 34: 14 dengan Q.S. Jinn/ 72: 8-9 yang secara lahir saling bertentangan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penciptaan Jin; Kemampuan Jin |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.21 God and spiritual beings > 297.217 Jinn |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 27 Nov 2013 05:59 |
Last Modified: | 27 Nov 2013 05:59 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/275 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year