Adat mengelilingi punden setelah akad pernikahan di Desa Tanjungsari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati dalam perspektif sadd al-zariah

Mubarrok, Mubarrok (2024) Adat mengelilingi punden setelah akad pernikahan di Desa Tanjungsari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati dalam perspektif sadd al-zariah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1702016048_Mubarrok] Text (Skripsi_1702016048_Mubarrok)
1702016048_Mubarrok_Full Skripsi - Ima Maghfiroh.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Masyarakat Jawa masih menjunjung agung nilai-nilai kebudayaan perihal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya ritual-ritual yang masih mereka laksanakan hingga saat ini. Ritual tersebut antara lain upacara pernikahan, mitoni, upacara bersih desa, upacara peringatan 1 sura, serta masih banyak yang lain. Dalam penerapan tradisi upacara pernikahan ada alat-alat yang digunakan untuk setiap prosesi yang terdapat di dalam tradisi pernikahan tersebut. penelitian ini akan membahas 1). Bagaimana perspektif masyarakat desa Tajungsari Kecamata Jakenan Kabupaten Pati terhadap adat mengelilingi punden setelah akad pernikahan?. 2). Bagaimana hukum tradisi mengelilingi punden setelah akad pernikahan dalam perspektif Sadd Al-Zariah?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan dua hal sebagai berikut: Pertama, Perspektif Masyarakat bahwasanya adat mengelilingi punden setelah akad pernikahan harus atau wajib dilakukan bagi masyarakat asli karena untuk melestarikan tradisi dan untuk menghormati leluhur jaman nenek moyang dahulu serta untuk menolak walat (kesialan) dan musibah bagi yang tidak menjalankan tradisi ini. Namun, hal tersebut hanya mitos saja kembali lagi ke niat atau pandangan masyarakat itu sendiri. Kedua, Hukum Tradisi Mengelilingi Punden Setelah Akad Pernikahan dalam Perspektif Sadd Al-Zariah yakni aspek yang disepakati para ulama dalam objek Sadd Al-Zari‟ah tentang mengeliling punden setelah akad pernikahan ini termasuk dalam suatu yang masih diperselisihkan untuk dilarang atau diperbolehkan. Akan tetapi untuk menghindari adanya kehidupan rumah tangga yang kurang baik maka masyarakat untuk selalu melaksanakan adat tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bagi pengantin. Selain itu, mengelilingi punden setelah akad pernikahan tidak diperbolehkan bagi masyarakat yang tidak menyakini akan adanya walat apabila tidak melaksanakan adat tersebut. Sedangkan bagi masyarakat yang menjalani adat mengelilngi punden tidak percaya akan adanya walat dan hanya ingin melesarikan budaya saja itu diperbolehkan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Adat; punden; akad nikah; sadd al-zariah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 04 Sep 2025 02:11
Last Modified: 04 Sep 2025 02:11
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27512

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics