Sampah plastik yang tidak diolah menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan hidup. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu dengan membuat bioplastik dari bahan terbarukan, seperti selulosa dari kulit durian (Durio zibethinus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh penambahan sorbitol dan ekstrak lidah buaya (Aloe vera) pada bioplastik yang dihasilkan. Karakterisasi pada bioplastik ini meliputi uji kuat tarik, elongasi, daya serap air, biodegradasi, dan analisis gugus fungsi menggunakan spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan volume sorbitol dapat meningkatkan nilai elongasi, daya serap air, laju biodegradasi, dan menurunkan nilai kuat tarik pada penambahan sorbitol berlebih (2 mL). Penambahan ekstrak lidah buaya dapat meningkatkan nilai kuat tarik, elongasi, dan laju biodegradasi bioplastik. Berdasarkan hasil yang didapatkan, bioplastik tebaik ada pada bioplastik dengan penambahan sorbitol 1 mL dan ekstrak lidah buaya 10% dengan nilai kuat tarik 12,40 MPa, persen elongasi 43,7%, daya serap air 25,77%, dan waktu terdegradasi 30 hari. Data FTIR menunjukan bioplastik memiliki gugus fungsi O-H dan C-O-C yang menandakan adanya gugus spesifik dari selulosa, gugus N-H yang menandakan adanya kitosan, gugus C-H dan C=O menandakan adanya senyawa acemannan dan glucomannan yang terkandung dalam ekstrak lidah buaya.