Sepertiga dari produk holtikultura terbuang sia-sia karena komoditas buah dan sayur yang mudah rusak dan busuk sebelum dijual. Pelapisan tomat ceri menggunakan edible film merupakan upaya mencegah pembusukan dengan cara memperpanjang masa penyimpanan dan mempertahankan kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik edible film berbasis pati kulit singkong-iota-karagenan hasil sintesis dan mengetahui pengaruh penambahan variasi iota-karagenan pada edible film berbahan pati kulit singkong terhadap sifat mekanik, masa simpan serta kualitas tomat ceri. Adapun pengujian edible film dalam penelitian ini yaitu uji ketebalan, laju transmisi uap air, daya serap air, kuat tarik, elongasi dan karakterisasi FTIR. Kualitas tomat ceri dievaluasi melalui pengujian susut bobot, kadar vitamin C, dan uji organoleptik. Edible film hasil sintesis berbentuk lembaran tipis berwarna coklat. Penambahan iota- karagenan pada edible film berbasis pati kulit singkong berpengaruh terhadap ketebalan dari 0,25 mm menjadi 0,17 mm; kuat tarik dari 2,61 Mpa menjadi 5,55 Mpa; % elongasi dari 0,7% menjadi 45%; laju transmisi uap air dari 0,17 g/m2/24 jam menjadi 0,0594 g/m2/24 jam dan daya serap air dari 46,60% menjadi 52,0661%. Hasil analisis FTIR sampel edible film hasil sintesis menunjukkan spektrum adanya gugus O-H, C-H, C-O, dan C-O-SO3. Penambahan iota-karagenan juga berpengaruh terhadap kualitas tomat ceri, yakni dengan nilai susut bobot yang rendah dan vitamin C yang tidak beda jauh dengan tomat ceri segar. Selain itu, penambahan iota-karagenan pada edible film dapat mempertahankan warna, tekstur dan aroma pada hasil uji organoleptik.