Studi konsep Almanak NU dan prospeknya menuju penyatuan kalender Hijriah nasional
Dardiri, Hudan (2014) Studi konsep Almanak NU dan prospeknya menuju penyatuan kalender Hijriah nasional. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
102111097_coverdll.pdf - Accepted Version
Download (905kB) | Preview
102111097_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (129kB) | Preview
102111097_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (190kB) | Preview
102111097_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (115kB) | Preview
102111097_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (176kB) | Preview
102111097_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (27kB) | Preview
102111097_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (45kB) | Preview
Abstract
Upaya Penyatuan atau Unifikasi Kalender Hijriah Nasional selalu menjadi tema besar dalam beberapa seminar dan lokakarya penyatuan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, baik dalam skala nasional maupun internasional. Dalam konteks Indonesia, upaya unifikasi ditandai dengan terbitnya buku berjudul Maqālat Hammah fī al-Hisāb wa Ru’yat al-Hilāl hasil “Musyawarah Nasional Penyatuan Kalender Hijriah Nasional” yang diadakan pemerintah pada Desember 2005 M/Dzulqa’dah 1426 H. Namun demikian, NU yang kerap disimbolkan sebagai pengusung mazhab rukyat, belum sepenuhnya menerima hisāb imkān ar-rukyat sebagai dasar penetapan awal bulan Hijriah. Oleh karena itu perlu dipahami bagaimana konsep kalender Hijriah atau Almanak dalam tradisi NU dan melihat sejauh mana prospek Almanak NU menuju unifikasi kalender Hijriah nasional.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa dokumentasi (kepustakaan/library research). Sumber data primer yang digunakan adalah buku “Pedoman Rukyat dan Hisāb Nahdlatul Ulama” dan didukung data-data sekunder berupa buku-buku atau karya lain dalam bentuk makalah atau artikel dari tokoh-tokoh NU dan ahli falak pada umumnya. Dalam menganalisa data akan digunakan metode deskriptif-analitis untuk mengkaji secara mendalam bagaimana paradigma hisāb dan rukyat dalam tradisi NU yang telah lama mengadopsi teori hisāb imkan ar-rukyat, sekaligus bagaimana implementasinya dalam penyusunan kalender Hijriah (Almanak NU).
Temuan yang dihasilkan dari penelitian ini bahwa NU dalam penetapan awal bulan Hijriahnya menerapkan dua asas, yaitu asas ta’abbudi (rukyat al-hilāl bi al-fi’li) dan ta’aqquli (hisāb imkān ar-rukyat). Dari dua asas ini lahir paradigma tentang konsep kalender Islam di lingkungan NU, yaitu adanya dua dimensi berupa dimensi sosial (budaya) dan dimensi ritual (teologis). Kemudian terkait hisāb imkān ar-rukyat sebagai dasar penetapan awal bulan Hijriah, ada kemungkinan NU menggunakan hisāb dan meninggalkan istikmāl ketika pelaksanaan rukyat gagal mengingat sebagian ulama ada yang memperbolehkannya, hanya saja dengan syarat hasil hisāb sudah valid dan bernilai pasti (qaṭ’i) menunjukkan bahwa hilāl sebenarnya dapat dilihat. Selain itu juga, adanya beberapa tokoh falak NU yang mendukung dan mempertimbangkan metode hisāb imkan ar-rukyat sebagai dasar awal bulan ketika terjadi beberapa praktik rukyat gagal, mengindikasikan prospek yang cukup besar bagi Almanak NU menuju unifikasi kalender Hijriah nasional.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Drs. H. Maksum, M.Ag.; Drs. H. Slamet Hambali, M.SI. |
Uncontrolled Keywords: | Kalender Hijriah; Nahdatul Ulama; Almanak |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 528 Ephemerides |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 26 Nov 2014 15:00 |
Last Modified: | 05 Jun 2021 06:34 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/2756 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year