Kurangnya kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika di kelas XI MAN 2 Tegal menjadi pendorong dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan kombinasi model Inquiry Based Learrning dan Group Investigation terhadap minat belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Program Linear. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen. Dalam penelitian ini, tes, angket dan dokumentasi digunakan sebagai metode pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian, siswa di kelas eksperimen memiliki rata-rata hasil belajar 70,795, sedangkan siswa di kelas kontrol memiliki rata-rata 61. Perbedaan rata-rata tersebut selanjutnya diuji dengan menggunakan uji-t, yang menghasilkan thitung = 7,016 dan ttabel = 1,993. Karena thitung > ttabel maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemudian, data menunjukkan bahwa dibandingkan dengan rata-rata kelas kontrol sebesar 50,29, skor angket siswa kelas eksperimen adalah 62,53. Selanjutnya, digunakan uji-t untuk menentukan perbedaan rata-rata, diperoleh thitung = 1,933 dan ttabel = 1,665. Karena thitung > ttabel maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata minat belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi model Inquiry Based Learning dan Group Investigation efektif terhadap Minat Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa kelas XI MAN 2 Tegal.