Skripsi ini berisi tentang pertimbangan hakim dalam penetapan dispensasi kawin di wilayah Pengadilan Agama Brebes Kelas 1A pada tahun 2022, angka perkara dispensasi kawin di Kabupaten Brebes menurut data Pengadilan Agama meningkat secara signifikan dari tahun 2019 hingga 2022. Terdapat empat sampel putusan yang menjadikan alasan terhadap dispensasi kawin di Pengadilan Agama Brebes.
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian yaitu yuridis empiris, penelitian hukum berupa pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Sumber data primer yaitu wawancara hakim Pengadilan Agama Brebes sedangkan data sekunder yaitu Peraturan perundang-undangan, PERMA, buku, dan artikel yang terkait dengan dispensasi kawin.
Hasil penelitian ini adalah bahwa hakim dalam memutuskan dispensasi kawin selalu mempertimbangkan kehidupan dari anak untuk masa depannya. Penetapan yang diberikan oleh hakim sudah dalam pemahaman hukum positif maupun Islam, namun dalam hal ini tidak dapat mengurangi jumlah dispensasi kawin dari tahun sebelumnya. Minimal perkawinan dilakukan pada umur 19 tahun namun dalam Islam itu sendiri tidak memberikan aturan detail pada perkawinan hanya tertulis telah mampu serta paham secara agama yang termuat dalam Qur’an maupun Hadits.