Konsep khamr dalam Qur’an: a reformist translation

Oliva, Pingki Laeli Diaz (2024) Konsep khamr dalam Qur’an: a reformist translation. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_2004028020_Pingki_Laeli_Diaz_Oliva] Text (Tesis_2004028020_Pingki_Laeli_Diaz_Oliva)
Tesis_2004028020_Pingki_Laeli_Diaz_Oliva.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Di era modern ini penafsiran Al-Qur'an telah mengalami kemajuan yang signifikan. Banyak akademisi Islam menggunakan berbagai bidang ilmu untuk menggali makna-makna dan menyumbangkan gagasan mereka dalam upaya memahami Al-Qur'an. Edip Yuksel,dkk dalam karyanya Qu’ran; a Reformist Translation mengusung metodologi baru sebuah penafsiran its self. Penelitian terkait hukum khamr dalam Al-Qur'an menyajikan sebuah landasan hukuman secara bertahap, mulai dari diperbolehkannya konsumsi khamr hingga akhirnya diharamkannya secara tegas. Keresahan penafsiran ditemukan dalam Qu’ran; a Reformist Translation tentang hukum khamr, disebutkan bahwa al-Qur’an tidak melarang khamr secara hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penafsiran khamr dalam Qur’an:a Reformist Translation dan bagaimana kritik terhadap penafsiran ayat-ayat khamr dalam Qur’an:a Reformist Translation. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian tokoh. Hasil penelitian adalah Edip Yuksel mengungkap bahwa shalat sah dalam keadaan minum khamr selama dalam shalat tersebut tidak melafalkan dengan ucapan-ucapan yang menghina Tuhan (QS.an-Nisa/4: 43), khamr tidak dilarang dalam al-Qur’an secara hukum karena secara literal al-Qur’an tidak adanya penegasan larangan (QS.al-Maidah/5:90), dan apabila mengonsumsi khamr sedikit ataupun banyak diserahkan ke masyarakat karena dalam al-Qur’an tidak ada aturan takaran mau sedikit atu banyak dan peminum khamr tidak dihukumi dengan hukuman apapun seperti dalam kitab-kitab hadits (QS.al-Baqarah/2:219). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penafsiran Edip yuksel memberikan pemahaman yang segar dan berbeda terhadap teks-teks suci yang selama ini dianggap tetap dan kaku dalam penafsirannya. Namun pengabaian konteks historis, asbab al-nuzul, penolakan hadits dan sunnah, maupun penolakan pendapat para ulama menjadikan interpretasi ini mengalami pergerseran makna akibatnya adalah bertentangan dari segi hukum al-Qur’an itu sendiri. Sebab implikasi yang terjadi akibat dari penolakan-penolakan tersebut memunculkan pergerseran epistimologi tafsir serta makna dan kesalahan wacana dalam penafsiran dan pemaknaan yang menyimpang jauh dari konteks itu sendiri. Selain itu analisis tekstual yang berupa eksplorasi linguistik sebagaimana yang menjadi metode penafsiran Edip Yuksel,dkk pada dasarnya tidak diterapkan secara komprehensif dalam keseluruhan ayat.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Khamr; Edip Yuksel; Tafsir Al-Quran; Reformis
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 22 Sep 2025 02:06
Last Modified: 22 Sep 2025 02:06
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27759

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics