Membandingkan diri dengan orang lain di media sosial adalah salah satu fenomena yang sekarang ini menjadi perhatian dan perbincangan khusus di kalangan anak muda. Fenomena ini secara tidak langsung memberikan efek atau dampak yang negative bagi anak muda tersebut, seperti persaan minder, kurang bersyukur, stress, hingga depresi. Fenomena tersebut dalam dunia psikologi disebut sebagai Fenomena Perbandingan Sosial (Social Comparison) yang di perkenalkan oleh seorang Psikolog Sosial dari Amerika. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode tafsir tematik (tafsir maudhu’i) yang digagas oleh Abdullah Al-Hayy Al-Farmawi dan penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menyajikan kesimpulannya yaitu 1. Fenomena Social Comparison dalam Perspektif Al-Qur’an adalah sebuah fenomena yang seharusnya dihindari, disebabkan ketika seorang muslim terlalu memberikan perhatian dan terlalu berangan-angan terhadap nikmat-nikmat Allah Swt yang dianugerahkan kepada orang lain tentunya akan memberikan dampak-dampak yang buruk baginya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Swt. “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahgian yang lain.” QS. An. Nisa: 32. 2. Adapun cara pencegahan dari perbandingan siosial (Social Comparison) ini adalah dengan 1. Pendekatan Promotif 2. Pendekatan Persuasif 3. Pendekatan Preventif. Sedangkan cara penyembuhan dari kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain (Social Comparison) adalah menyadarkan diri sendiri, pendampingan yang ramah, recoveri dan rehabilitasi, meningkatkan religiusitas, berdzikir kepada Allah Swt.dan berdoa kepada Allah Swt.

ABSTRACT:
Comparing oneself with other people on social media is a phenomenon that is currently of particular concern and discussion among young people. This phenomenon indirectly has negative effects or impacts on these young people, such as feeling inferior, lacking gratitude, stress, and even depression. This phenomenon in the world of psychology is called the Social Comparison Phenomenon which was introduced by an American Social Psychologist. The method used in this research is a qualitative method using the thematic interpretation method (tafsir maudhu'i) which was initiated by Abdullah Al-Hayy Al-Farmawi and this research is library research. This research presents its conclusions, namely: 1. The phenomenon of social comparison in the perspective of the Qur'an is a phenomenon that should be avoided by Muslims because when a muslim person pays too much attention and fantasize too much about the blessings of Allah Swt. that are bestowed on other people, of course it will have bad impacts on him. This is in accordance with The Word of Allah Swt. "And do not be jealous of what Allah has given some of you more than others." (QS. An. Nisa: 32.) 2. The way to prevent social comparison is by 1. Promotive Approach 2. Persuasive Approach 3. Preventive Approach. Meanwhile, the way to heal from the habit of comparing oneself with others (Social Comparison) is to make oneself aware, friendly assistance, recovery and rehabilitation, increasing religiosity, dhikr of Allah Swt. and praying to Allah SWT.