Perbandingan putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor: 15/JN/2018/MS.Aceh dengan Nomor: 22/JN/2021/MS.Aceh tentang kekuatan visum et repertum sebagai alat bukti qarinah dalam jarimah perkosaan terhadap anak
Mawar Dini, Anastya (2024) Perbandingan putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor: 15/JN/2018/MS.Aceh dengan Nomor: 22/JN/2021/MS.Aceh tentang kekuatan visum et repertum sebagai alat bukti qarinah dalam jarimah perkosaan terhadap anak. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
2002026053-Anastya Mawar Dini-Skripsi Lengkap - ANASTYA MAWAR DINI UIN Walisongo Semarang.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (6MB)
Abstract
Kekuatan Visum et Repertum sebagai alat bukti qari ̅nah atau petunjuk telah diakui secara sah baik secara hukum positif maupun pidana Islam. Akan tetapi, dalam penggunaanya sebagai alat bukti visum harus memuat 2 (dua) unsur, yakni harus terdapat fakta jelas yang bisa digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan harus mempunyai keterkaitan diantara fakta yang nyata dan fakta yang sedang diperselisihkan atau tidak diketahui. Melalui unsur tersebut kekuatan Visum et Repertum sebagai alat bukti petunjuk memiliki nilai yang sama dengan saksi sehingga menjadi bahan pertimbangan kuat Hakim dalam menjatuhkan putusan, namun bisa juga kekuatan visum itu lemah apabila tidak memenuhi kedua unsur di atas. Seperti yang ada pada Putusan Nomor: 15/JN/2018/MS.Aceh dan Putusan Nomor: 22/JN/2021/MS.Aceh. Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat 2 (dua) pertanyaan pokok dalam skripsi ini yaitu: 1. Bagaimana kekuatan Visum et Repertum sebagai alat bukti qari ̅nah dalam jarimah perkosaan terhadap anak? 2. Bagaimana kekuatan Visum et Repertum sebagai alat bukti bukti qari ̅nah pada Putusan Nomor: 15/JN/2018/MS.Aceh dan Putusan Nomor: 22/JN/2021/MS.Aceh?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian yang bersifat yuridis normatif dengan pendekatan pada perundang-undangan (statue approach) studi kasus (case studies). Sumber data bersumber dari bahan primer berupa Putusan Nomor 15/JN/2018/MS.Aceh dan Putusan Nomor: 22/JN/2021/MS.Aceh, dan bahan hukum sekunder berasal dari buku, jurnal, artikel. dan hasil penelitian lainnya yang masih relavan dan berkaitan dengan penelitian. Sementara metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka (library research).
Pada penelitian ini ditemukan dua hal. Pertama, bahwa Visum et Repertum sebagai alat bukti qari ̅nah telah mempunyai kekuatan yang sah di mata hukum, baik dalam hukum positif Indonesia maupun Qanun Aceh, dan merupakan bagian dari wujud ijtihad Hakim, serta menurut hukum pidana Islam penggunaan visum sebagai alat bukti qari ̅nah diperbolehkan oleh syariah serta sudah diakui eksistensinya sebagai pengganti dari barang bukti lainnya pada jarimah perkosaan. Kedua, Kekuatan visum pada Putusan Nomor 15/JN/2018/MS.Aceh berbeda dengan Putusan Nomor 22/JN/2021/MS.Aceh, perbedaan tersebut dikarenakan visum sebagai alat bukti qari ̅nah tidak memenuhi kedua unsur sebagai petunjuk.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Perkosaan anak; Visum et repertum; Qarinah; Pembuktian; Mahkamah Syar'iyah |
| Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law |
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam |
| Depositing User: | Wati Rimayanti |
| Date Deposited: | 07 Nov 2025 08:16 |
| Last Modified: | 07 Nov 2025 08:16 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27834 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
