Dampak fatherless terhadap anak perspektif haḍānah dalam hukum keluarga Islam : studi kasus di Desa Balong Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara

Machiavelly, Andromeda Shyang (2024) Dampak fatherless terhadap anak perspektif haḍānah dalam hukum keluarga Islam : studi kasus di Desa Balong Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2002016037_Andromeda_Shyang_Machiavelly] Text (Skripsi_2002016037_Andromeda_Shyang_Machiavelly)
2002016037_Andromeda Shyang Machiavelly_Lengkap Tugas Akhirr - Andromeda Shyang Machiavelly.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Fenomena fatherless, yaitu ketidakhadiran figur ayah, menjadi isu penting dalam konteks sosial dan hukum keluarga Islam. Ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak seringkali disebabkan oleh perceraian, perantauan, atau alasan lain. Dalam hukum keluarga Islam, konsep haḍānah mengatur hak asuh dan pengasuhan anak pasca perceraian atau ketidakhadiran orang tua, sehingga penting untuk memahami bagaimana haḍānah berperan dalam situasi fatherless dan dampak hukumnya terhadap anak.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis empiris. Pendekatan yuridis dilakukan dengan menelaah aturan hukum Islam terkait haḍānah, seperti dalam Al-Qur’an, Hadis, dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Pendekatan empiris diterapkan melalui studi kasus di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, dengan wawancara dan observasi terhadap keluarga-keluarga yang mengalami fatherless. Data empiris dikumpulkan untuk menggambarkan kondisi pengasuhan anak dalam situasi ketidakhadiran ayah dan dampak yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh tanpa figur ayah mengalami dampak negatif, termasuk masalah emosional seperti rendahnya rasa percaya diri, kesulitan dalam membentuk identitas diri, serta kecenderungan perilaku antisosial. Dari perspektif hukum Islam, haḍānah menekankan keseimbangan peran ibu dan ayah, namun dalam kasus fatherless, ibu sebagai pengasuh utama sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anak secara menyeluruh.
Dampak hukum dari fenomena fatherless ini melibatkan kewajiban ayah untuk tetap memberikan nafkah dan tanggung jawab terhadap anak, meskipun tidak hadir secara fisik. Dalam banyak kasus, pengabaian kewajiban ini dapat memicu konflik hukum terkait hak asuh dan tuntutan pemenuhan nafkah anak. Penelitian ini merekomendasikan penguatan regulasi terkait haḍānah dan dukungan sosial bagi ibu atau wali yang menjalankan pengasuhan tanpa kehadiran ayah.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Fatherless; haḍānah; hukum keluarga Islam; bapak
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 24 Sep 2025 01:10
Last Modified: 24 Sep 2025 01:10
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27846

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics