Kasus Pelecehan Seksual melalui media sosial salah satunya yang terjadi di Kota Semarang, dimana telah terjadi tindak pidana pelecehan seksual melalui aplikasi Instagram yang tercantum dalam putusan nomor 952/pid.sus/2019/pn.Smg. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan nomor 952/pid.sus/2019/pn.Smg. dan untuk memahami analisis hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pelecehan seksual melalui instagram pada putusan nomor 952/pid.sus/2019/pn.Smg.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan yuridis Empiris Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang didapatkan melalui wawancara dan didukung dengan data sekunder yang dengan menelaah putusan, peraturan perundang-undangan, serta buku/jurnal. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif analitis.
Penelitian ini menunjukan dua hal. Pertama, Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi pada putusan nomor 952/pid.sus/2019/pn.smg yang dianggap terlalu ringan dalam putusan yang diputus hakim kurang memperhatikan salah satu tujuan hukum yaitu keadilan dimana hukuman yang dijatuhkan tidak sesuai dengan keadilan korban. Kedua, dalam analisis hukum pidana islam, tindak pidana tersebut termasuk kedalam perbuatan menjatuhkan harga diri sesuai dengan An-nur ayat 33 termasuk kedalam kategori jarimah ta’zir. Hukuman yang diserahkan kepada penguasa bisa berupa hukuman kurungan dan hukuman denda yang diperuntukan untuk biaya pengobatan psikis korban.