Arah kiblat merupakan arah terdekat menghadap ke Ka’bah (Makkah) dimana setiap muslim mengerjakan shalat menghadap ke arah tersebut. Masjid Jami’ Wali Limbung Ngadirejo Temanggung yang memiliki Sejarah panjang dan dinilai menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Kabupaten Temanggung. Arah kiblat Masjid Jami’ Wali Limbung Ngadirejo Temanggung memiliki hasil yang dengan arah kiblat sesungguhnya. Oleh karena itu, sajadah di Masjid Jami’ Wali Limbung Ngadirejo Temanggung sempat disesuaikan dengan hasil pengukuran. Akan tetapi, hal yang demikian tidak berlangsung lama, lambat laun arah kiblat Kembali ke posisi semula saat awal dibangun. Penilitan ini adalah penilitian lapangan yang merupakan metode penilitian kualitatif, Data primer diperoleh melalui wawancara kepada pengurus di Masjid Jami’ Wali Limbung dan tokoh Masyarakat Ngadirejo Temanggung. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: Pertama, Penentuan arah kiblat Masjid Jami’ Wali Limbung Ngadirejo Temanggung dalam perspektif sosial dan historis masyarakat lebih memilih untuk tetap mempertahankan arah kiblat yang sudah ditentukan baik itu oleh Wali Limbung. Hal yang demikian disebabkan karena faktor sosiologi yang mana dalam lingkaran kehidupan masyarakat tersebut lebih mempercayai terhadap tokoh atau figur yang memiliki wibawa dan pengaruh dalam perkembangan masyarakat setempat seperti halnya Wali Limbung, dan keturunannya hingga saat ini. Kedua, Arah kiblat Masjid Jami’ Wali Limbung Ngadirejo Temanggung memiliki azimuth kiblat 280° 53’ 24” UTSB, dan berdasarkan hasil pengukuran menggunakan Theodolite, arah kiblat Masjid Jami’ Wali Limbung Ngadirejo Temanggung tersebut kurang 13° 45’36” ke arah Utara, serta hasil sedikit berbeda apabila menggunakan gambar visual dari Google Earth diperoleh hasil yang mana arah kiblatnya kurang 13° 45’36” ke Utara.