Tradisi pernikahan sandung mejan merupakan tradisi yang dilaksanakan masyarakat Petanahan. Tradisi pernikahan sandung mejan dilaksanakan secara mendadak tanpa menghadirkan pegawai pencacat nikah. Berdasarkan hal diatas peneliti ingin meneliti praktik tradisi pernikahan sandung mejan dan peran Kantor Urusan Agama dalam menyelesaikan tradisi pernikahan sandung mejan di Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen.
Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Prosedur pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi kepada informan. Peneliti memperoleh informasi dari objek sebagai sumber data primer dan sumber data sekunder diperoleh dari literatur yang sesuai dengan obyek penelitian. Untuk menganalisis data yang peneliti peroleh menggunakan teori yang telah peneliti susun.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, sandung mejan merupakan pernikahan yang dilaksanakan lebih cepat dari tanggal yang telah ditentukan jika terdapat anggota keluarga meninggal dunia. Tradisi pernikahan sandung mejan dilaksanakan secara mendadak sehingga tanpa kehadiran pegawai pencacat nikah. Pernikahan ini belum dicatat Pegawai Pencatat Nikah, oleh karenanya Kantor Urusan Agama kecamatan Petanahan berperan dalam menyelesaikan pernikahan sandung mejan. Kantor Urusan Agama memfasilitasi layanan koordinasi, konsultasi, dan pencatatan pernikahan bagi pasangan pernikahan sandung mejan. Pencatatan pernikahan sandung mejan dilaksanakan melalui resepsi pernikahan yang diselenggarakan masyarakat. Kebijakan tidak mengubah tatatan tradisi lokal dengan tujuan memberi kepastian hukum bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi tersebut.