Tinjauan hukum pidana Islam terhadap sanksi tindak pidana eksploitasi minyak bumi tanpa izin berdampak pada kerusakan lingkungan : studi putusan Pengadilan Negeri Sekayu nomor : 106/Pid.B/LH/2023/PN.Sky

Apandi, M. (2024) Tinjauan hukum pidana Islam terhadap sanksi tindak pidana eksploitasi minyak bumi tanpa izin berdampak pada kerusakan lingkungan : studi putusan Pengadilan Negeri Sekayu nomor : 106/Pid.B/LH/2023/PN.Sky. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_2002026080_M._APANDI] Text (SKRIPSI_2002026080_M._APANDI)
2002026080_M. Apandi_Full_Skripsi - M.APANDI UIN Walisongo Semarang.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Dalam Putusan Pengadilan Negeri Sekayu Nomor 106/Pid.B/LH/2023/PN.Sky, tindak pidana yang dilakukukan Terdakwa adalah tindak pidana eksploitasi minyak bumi tanpa izin, bukan hanya itu saja Terdakwa juga secara berbarengan melakukan kerusakan lingkungan yang disebabkan sumur bor minyak Terdakwa kebakaran. Kemudian dalam amar putusan, hakim mengadili Terdakwa melakukan tindak pidana eksploitasi minyak bumi tanpa izin saja, padahal melihat fakta hukum yang ada terdakwa juga melakukan kerusakan lingkungan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merumuskan dua rumusan masalah yaitu Bagaimana tinjauan hukum pidana islam dan sanksi tindak pidana eksploitasi minyak bumi tanpa izin (illegal drilling) yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dalam putusan Pengadilan Negeri Sekayu Nomor 106/Pid.B/LH/2023/PN.Sky.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu studi pustaka terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa Terdakwa secara hukum terbukti sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Eksploitasi minyak bumi tanpa izin, dan dijatuhi hukuman pidana penjara selama 4 (empat) bulan serta denda sejumlah Rp22.500.000, (dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). Tetapi, jika dilihat dari fakta hukum yang ada, Terdakwa juga melakuakan perbarengan tindak pidana yaitu melakukan kerusakan lingkungan. Seharusnya tindakan Terdakwa masuk dalam Concurcus Realis, dengan sistem absorbsi stelsel dipertajam dijatuhkan satu pidana terberat, dengan menambah 1/3 (sepertiga). Sedangkan dalam hukum pidana islam penjatuhan hukuman kepada terdakwa menggunakan teori campuran (al-mukhtalath) yaitu menggabungkan kedua jarimah tersebut namun tidak boleh melampaui batas tertentu.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Eksploitasi; Tindak pidana; Kerusakan lingkungan; Hukum pidana Islam; Putusan pengadilan
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 08 Nov 2025 05:15
Last Modified: 08 Nov 2025 05:15
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27889

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics