Penelitian kelas IX SMP !bu Kartini Semarang dengan latar belakang kondisi peserta didik belum memiliki kesadaran untuk belajar secara mandiri, bingung pada perencanaan yang dilakukan, dan belum memiliki motivasi untuk belajar matematika. Permasalahan tersebut bermula dari model pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu clasical dengan metode ceramah sehingga peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan, tidak termotivasi untuk belajar matematika, serta kurangnya keteram pilan metakognitif. Penelitian ini merupakan penelitan kuantitatif dengan metode eksperimen one group pretest - posttest design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakana metode dokumentasi, wawancara tes, dan angket motivasi belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IX SMP !bu Kartini terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 125 peserta didik. Sample yang digunakan IX C sebagai kelas eksperimen. Data awal yang digunakan adalah pretest kelas IX SMP !bu Kartini Semarang. Nilai rata rata pretest kelas eksperimen 68,89 lebih tinggi dari posttest kelas eksperimen 67,22. Uji ketuntasan Soal posttest memiliki tinfgkat presentase 25,8054% sehingga dikatakan tidak tuntas 75%. Pembelajaran dengan model Scaffolding menunjukkan uji perbedaan rata rata keterampilan metakognitif dengan t hitung = 0,458 < t tabel = 1,697 sehingga model scaffolding tidak efektif untuk meningkatkkan keterampilan metakognitif peserta didik. Berdasarkan nilai rata rata angket motivasi belajar peserta didik setelah perlakuan 77,13 lebih besar dari pada nilai rata rata peserta didik sebelum perlakuan 73,1. Uji perbedaan rata-rata pada angket motivasi menunjukkan t hitung 5,375 > t tabel = 1,697. Uji N-Gain yang didapat yaitu 0,152