Pengaruh tingkat kecerahan langit terhadap awal waktu salat Isya menggunakan Soof
Aqila, Lu’lu’ul (2024) Pengaruh tingkat kecerahan langit terhadap awal waktu salat Isya menggunakan Soof. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of 1702046050_Lu_lu_ul Aqila_Skripsi Lengkap.pdf]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1702046050_Lu_lu_ul Aqila_Skripsi Lengkap.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Penentuan awal dan akhir waktu salat berkaitan dengan fenomena matahari. Dalam waktu salat Subuh maupun Isya tidak dapat dipastikan secara langsung, karena posisi matahari yang telah terbenam. Adanya perbedaan pendapat mengenai ketinggian matahari pada saat syafaq menghilang kemudian menimbulkan problematika.
Penelitian ini mengkaji dua permasalahan, yaitu : Pertama, mengenai bagaimana hasil tingkat kecerahan langit di Banyuwangi, Karimunjawa, dan Semarang. Kedua, mengenai bagaimana pengaruh kecerahan langit malam terhadap ketinggian matahari awal waktu salat Isya menggunakan data SOOF.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat Libraray Research. Data primer diambil dari rekaman data kecerlangan langit SOOF milik M. Basthoni yang diambil dari tiga lokasi yang berbeda, yaitu : Banyuwangi, Karimunjawa, dan Semarang. Adapun data sekunder, bersumber dari penelitian-penelitian terdahulu maupun tulisan-tulisan berupa buku, jurnal, majalah ataupun artikel-artikel ilmiah yang berkaitan dengan kajian penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, diantaranya beberapa jurnal terkait ketinggian matahari waktu Isya dari berbagai ahli, serta jadwal salat yang dikeluarkan Kemenag.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama SOOF Banyuwangi dan Karimunjawa dipasang di dekat dengan laut bebas, sehingga jauh dari polusi cahaya lampu dan menghasilkan nilai kecerahan langit rata-rata diatas 20 mpas, akan tetapi untuk daerah dengan kecerahan langit tinggi pengaruh cahaya bulan sangatlah besar terhadap hasil bacaan data SOOF yang pada saat fase purnama bisa turun hingga 17 mpas. Sedangkan SOOF yang dipasang di Semarang, berada di dekat perkampungan dan wilayah perkotaan hingga menghasil nilai kecerahan langit rendah, yaitu rata-rata 16 mpas. Kedua, ketinggian matahari rata-rata untuk lokasi di Banyuwangi dan Karimunjawa adalah sekitar -16°, sedangakan untuk Semarang dengan kecerahan langit rendah adalah -13°.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Syafaq; Awal Waktu Shalat Isya; Kecerahan Langit; SOOF |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.37 Sermons and preaching 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 527 Celestial navigation |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Umar Falahul Alam |
Date Deposited: | 24 Sep 2025 08:03 |
Last Modified: | 24 Sep 2025 08:03 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27907 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year