Terminal merupakan sarana transportasi sebagai kebutuhan bagi masyrakat yang banyak diminati karna jalur lebih fleksibel. Sebagai fasilitas transportasi yang melayani kendaraan umum salah satunya yaitu Terminal Induk Jati Kudus yang memiiki status standar termina Tipe A namun keadaan terminal tersebut tidak memadai, bahkan banyak fasilitas umum terminal tidak berfungsi dengan baik berdasarkan fungsinya. Serta kurangnya fasilitas sebagai standarnya terminal Tipe
A. Tidak dipungkiri keberadaan Terminal Induk Jati Kudus dan fasilitas lengkap diharapkan dapat tertangani dengan baik. Namun kenyataannya terminal penumpang saat ini tidak sepenuhnya memiiki fasilitas yang lengkap dan fungsi yang semestinya, kotor dan tidak tertib telah menjadi image yang melekat pada terminal bus. Dengan penelitian ini dilakukann dengan metode kualitatif dengan pendukung melalui analisa data primer dan data sekunder. Pendekatan yang diakukan yaitu arsitektur Neo vernakular yang diarahkan agar dapat menyelesaikan permasalahan yang ada seperti ketidaknyamanan fungsi, kurang nya fasilitas ruang publik, dan kesenjangan antara desain modern dengan konteks budaya. Untuk merancang ulang terminal dengan memperhitungkan nilai lokal, dan kondisi fisik. Redesain terminal mencakup pada penaataan jalur silrkuasi kedatangan dan keberangkatan, area parkir, kenyamanan ruang tunggu penumpang serta fasilitas penunjang lainya. Dengan sentuhan nilai lokal agar menjadi ikonik dari bangunan diharapkan agar masyarakat maupun pengguna dari luar kota merasa nyaman dengan fasilitas terminal.

ABSTRACT:
The terminal is a means of transportation as a necessity for the community which is in great demand because the routes are more flexible. As a transportation facility that serves public transportation, one of them is the Jati Kudus Main Terminal which has Type A terminal standard status but the condition of the terminal is inadequate, in fact many of the terminal's public facilities do not function properly based on their function. As well as the lack of facilities as standard for Type A terminals. It cannot be denied that the existence of the Jati Kudus Main Terminal and its complete facilities is expected to be handled well. However, in reality the current passenger terminal does not have complete facilities and proper functions, dirty and disorderly has become the image attached to the bus terminal. This research was carried out using qualitative methods with support through analysis of primary data and secondary data. The approach adopted is Neo vernacular architecture which is aimed at solving existing problems such as functional discomfort, lack of public space facilities, and the gap between modern design and cultural context. To redesign the terminal taking into account local values, and physical conditions. The terminal redesign includes the arrangement of arrival and departure circulation routes, parking areas, comfortable passenger waiting rooms and other supporting facilities. With a touch of local values to make the building iconic, it is hoped that the public and users from outside the city will feel comfortable with the terminal facilities.