Fokus penelitian ini adalah analisis hukum pidana dan hukum pidana Islam terhadap sanksi tindak pidana perkosaan yang dilakukan secara bersama-sama (gang rape) pada putusan Nomor 211/Pid.Sus/2020/PN. Dmk. dengan korban yang merupakan anak dibawah umur dan penyandang disabilitas. kemudian pokok masalahnya dijabarkan dalam Rumusan masalah, yaitu 1. Bagaimana tinjauan hukum positif terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pemerkosaan secara bersama-sama (gang rape) pada anak dengan disabilitas dalam perkara Nomor 211/Pid.Sus/2020/PN. Dmk? 2. Bagaimana tinjauan hukum pidana islam terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pemerkosaan secara bersama-sama (gang rape) pada anak dengan disabilitas dalam perkara Nomor 211/Pid.Sus/2020/PN. Dmk? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini berkesimpulan pada dua poin besar. Pertama, Putusan PN Demak dalam kasus perkosaan anak disabilitas sudah sesuai dengan hukum yang berlaku, tetapi hukuman perlu diperberat untuk memberikan keadilan substantif dan perlindungan ekstra bagi korban. Pendekatan yang lebih holistik diperlukan agar hukum juga memulihkan korban dan mencegah kejahatan serupa. Kedua, putusan ini juga sesuai dengan Hukum Pidana Islam, namun eksekusi hukuman hadd harus mempertimbangkan perlindungan korban dan efek jera