Masalah transportasi di Jakarta, khususnya kemacetan akibat kendaraan pribadi, mendorong pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur sebagai Nusantara. Tujuan pemindahan ini mencakup pengurangan beban Jakarta dan pembangunan identitas bangsa yang kuat dengan peningkatan kesejahteraan inklusif secara berkelanjutan. Fase pertama pembangunan IKN Nusantara difokuskan pada infrastruktur inti di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Stasiun alih-moda di KIPP-IKN, yang didesain berdasarkan prinsip Transit-Oriented Development (TOD), menjadi pusat integrasi transportasi hijau dengan efisiensi tinggi. Terletak di Sub-Wilayah Pembangunan (WP) 1A, stasiun ini menawarkan fasilitas inklusif seperti jalur pejalan kaki, sepeda, taman, plaza, dan area duduk nyaman untuk mendorong interaksi sosial dan aksesibilitas universal. Perancangan stasiun alih moda ini bertujuan menjadi prototipe hijau dalam transformasi transportasi dan pembangunan kota berkelanjutan di Indonesia. Stasiun diharapkan mendukung konsep kota 10 menit dan menjadi simpul transit efisien yang mendukung visi smart city.

ABSTRACT:
Transportation issues in Jakarta, particularly congestion caused by private vehicles, have prompted the relocation of the national capital to East Kalimantan, named Nusantara. This relocation aims to alleviate Jakarta's burdens and foster a strong national identity while promoting sustainable and inclusive prosperity. The initial phase of developing Nusantara's Capital City (IKN) focuses on core infrastructure within the Central Government Core Area (KIPP). The integrated transit-oriented development (TOD) station in KIPP-IKN serves as a hub for green transportation integration and urban efficiency. Located in Sub-Area Development (WP) 1A, the station features inclusive facilities such as pedestrian pathways, bike lanes, parks, plazas, and comfortable seating areas to encourage social interaction and universal accessibility. The design of this transit hub aims to serve as a green prototype for transforming transportation and sustainable urban development in Indonesia. It is envisioned to support the 10-minute city concept and contribute to the realization of a smart city vision.