Banjir dalam Al-Qur’an : analisis penafsiran Q.S. Sabā’ ayat 15-17 menurut Tanthawi Jauhari dalam Tafsīr al-Jawāhir

Shofkhal Jamil, Fas Fakis (2024) Banjir dalam Al-Qur’an : analisis penafsiran Q.S. Sabā’ ayat 15-17 menurut Tanthawi Jauhari dalam Tafsīr al-Jawāhir. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1804026I83_Fas_Fakis_Shofkhal_Jamil] Text (Skripsi_1804026I83_Fas_Fakis_Shofkhal_Jamil)
Skripsi_1804026I83_Fas_Fakis_Shofkhal_Jamil.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi bahkan hampir setiap tahun terjadi ketika memasuki musim penghujan. Banjir bisa terjadi karena wujud kekuasaan Allah SWT, namun faktor lain yang menyebabkan banjir yakni karena ulah manusia sendiri. Berbagai cara dilakukan untuk mengantisipasi ataupun mencegah dari bahaya banjir itu sendiri. Di dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat kisah tentang banjir yang disebabkan kelalaian manusia seperti yang terjadi pada kaum Saba’. Fenomena banjir yang terjadi pada kaum Saba’ harus dipahami secara luas dan kontekstual. Ada tokoh khususnya diilmu tafsīr menjelaskan secara spesifik ilmu tentang fenomena alam yaitu Tanthawi Jauhari. Beliau merupakan tokoh mufasir yang corak penelitiannya menggunakan corak ilmi. Dari pernyataan tersebut, peneliti mempunyai dua permasalahan yang harus dijawab dengan sebuah penelitian. Pertama, bagaimanakah banjir pada surah Sabā’ ayat 15-17. Kedua, bagaimanakah hikmah dari peristiwa tersebut. Penelitian ini menggunakan model kualitatif yang objeknya adalah kajian pustaka (library research). Peneliti menggunakan metode tematik (maudhu’i) yang digunakan untuk mengidentifikasi ayat-ayat di surah Saba’ yang menjelaskan tentang banjir. Hasil penelitian pertama adalah bahwa banjir yang dijelaskan dalam surah Saba’ adalah akibat dari ulah manusia yang tidak percaya kepada kekuasaan Allah SWT. Terjadi banjir akibat jebolnya bendungan Ma’rib yang menjadi ciri khas negeri Saba’. Bendungan ini runtuh karena kecerobohan kaum Saba’ karena tidak merawat bendungan dengan baik. Kedua, hikmah dari peristiwa tersebut yaitu larangan atas kufur nikmat. Karena kaum Saba’ durhaka kepada Allah dan tidak bersyukur atas nikmat yang di berikan kepada mereka. Akhirnya Allah menurunkan adzab berupa banjir besar yang melanda seluruh negeri Saba’.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Banjir; Bendungan Ma’rib; Tafsir Al-Quran; Tafsir al-Jawahir; Tanthawi Jauhari
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1228 Nonreligious subjects treated in the Al-Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 25 Sep 2025 04:14
Last Modified: 25 Sep 2025 04:14
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27942

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics