Di Indonesia ada beberapa lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai nadzir untuk mengelola dana wakaf, diantaranya adalah KJKS Baituttamwil Tamzis, yang mana selain menjalankan tugas pokoknya sebagai penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat juga berperan sebagai nadzir untuk mengelola wakaf khususnya wakaf uang. KJKS Baituttamwil Tamzis dalam mengelola wakaf uang memiliki keunggulan dalam pentasarufan untuk program utamanya yaitu Beasiswa, hal ini belum banyak dikembangkan oleh KJKS lain. Karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang Keunggulan Kompetitif Baitul Mal dalam Pemberdayaan Wakaf Tunai Studi Kasus di KJKS Baituttamwil Tamzis Wonosobo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pemberdayaan wakaf tunai di KJKS Baituttamwil Tamzis Wonosobo? Strategi apa yang diterapkan Baitul Mal untuk mencapai keunggulan kompetitif?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan,batasan minimal wakaf tunai dan strategi yang diterapkan oleh KJKS Baituttamwil Tamzis Wonosobo dalam mencapai keunggulan kompetitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan obseevasi dengan pihak KJKS Baituttamwil Tamzis serta mengumpulkan data-data aktual dengan melaksanakan studi kepustakaan dan beberapa literatur tertulis.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KJKS Baituttamwil Tamzis dalam mengelola dana wakaf cukup profesional dengan semakin bertambahnya jumlah dana wakaf, hal ini bisa dilihat dari grafik Baitul Mal Tamaddun KJKS Baituttamwil Tamzis pada periode Oktober 2013-Januari 2014. Dana wakaf yang berhasil terkumpul pada bulan januari 2014 adalah Rp. 2.860.000 dengan perincian Bulan Oktober Rp. 417.500, November Rp. 790.000, Desember Rp. 805.000, Januari 2014 Rp. 847.500