Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep kesejahteraan sosial dalam Al-Qur’an dengan menggunakan pandangan hermenutika Hasan Hanafi. Hal ini berdasar kehidupan masyarakat Indonesia yang notabenenya Muslim terbesar di dunia dalam menjalani kehidupan yang sejahtera di dunia maupun di akhirat. Hal tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surat At-Taha ayat 117-119 serta surat An-Nahl ayat 97 yang terdapat pembahasan kesejahteraan di dalamnya. Untuk mengetahui bagaimana konsep yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh Al-Qur’an mengenai kesejahteraan sosial dengan mengkajinya menggunakan pendekatan Hermenutika Hasan Hanafi, yang mana konsep hermneutikanya yang membumikan iman.
Metode yang digunakan adalah metode libery research dengan cara melihat bagaimana pemikiran-pemikiran Hasan Hanafi mengenai kesejahteraan sosial dan membandingkan dengan bagaimana kehidupan masyarakat muslim di Indonesia maupun Dunia. Hermeneutika kritis-emansipatoris yang digagas Hasan Hanafi adalah ilmu yang menentukan hubungan antara kesadaran dan objeknya, yakni kitab-kitab suci. Hal tersebut didapat dari tiga analisis yaitu: kesadaran historis, kesadaran eiditis, dan kesadaran praktis.
Diketahui Kesejahteraan sosial dapat diperoleh dengan terpenuhinya semua kebutuhan pokok, yakni sandang, pangan, dan papan, mendapatkan ketenangan pikiran dan batin, beriman dan senantiasa beramal saleh serta Terhindar dari godaan iblis. Hal tersebut baru sesuai dengan Al-Qur’an surat At-Taha ayat 117-119 dan An-Nahl ayat 97 yang dikaji dengan pendekatan Hermenutika kitis-emansipatoris nya Hasan Hanafi.