Dari segi bahasa kata sabar memiliki makna positif multidimensional yang sangat dibutuhkan oleh setiap mahasiswa dalam hidup sosial dan religius, baik dari secara personal maupun komunal, seperti sikap aktif, konsisten, sosial, motivasi tinggi, disiplin, ketaatan, spiritualitas, dan sebagainya. Ada macam-macam jenis sabar yang ada di penelitian ini, seperti sabar dalam ketaatan, sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Peneliti mengambil judul “Studi Komperatif Tentang Sabar Perspektif Mahasiswa Pondok Dan Mahasiswa Non Pondok UIN Walisongo Semarang”. Peneliti ingin mengetahui bagaimana konsep sabar di kalangan mahasiswa yang berada di pondok pesantren dan mahasiswa non pondok pesantren di UIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan di dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik yang memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat generalisasi dari karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistic menggunakan IBM SPSS statistic 26. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah Compare Means Independent Samples T Test.
Berdasarkan hasil pengujian Independent Sample Test pada kolom test for equality of variances untuk persamaan varian diperoleh nilai sig. = 0,370 > 0,05 jadi nilai kemampuan pemahaman sabar mahasiswa pondok dan mahasiswa non pondok memiliki varian angka yang sama. Dengan demikian untuk menguji perbedaan rata-rata yang dilihat adalah pada bagian varian yang sama diasumsikan. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada kolom uji t untuk persamaan rata-rata, pada kolom uji t untuk persamaan rata-rata diperoleh nilai t hitung 5,366 dengan sig. 0.000 < 0,05 sehingga Ha diterima. Maka berdasarkan dasar pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman sabar mahasiswa pondok lebih baik dari mahasiswa non pondok di UIN Walisongo Semarang.