Ajaran Paguyuban Kapribaden mengajarkan Laku Kasampurnan Manunggal Kinathenan Sarwo Mijil yang tidak terlepas dari adanya usaha untuk keselarasan manusia-alam dengan Tuhan. Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya ketidak tahuan tentang Paguyuban Kapribaden yang menyebabkan kecurigaan dan diskriminasi terhadap anggotanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ajaran Paguyuban Kapribaden di Kabupaten Boyolali serta mengetahui ajaran Paguyuban Kapribaden di Kabupaten Boyolali dalam Perspektif Tasawuf.
Rumusan Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana ajaran Paguyuban Kapribaden di Kabupaten Boyolali, (2) Bagaimana ajaran Paguyuban Kapribaden di Kabupaten Boyolali dalam Perspektif Tasawuf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dalam menganalisis data. Sedangkan metode pengumpulan data metode triangulasi, yaitu Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah ajaran Paguyuban Kapribaden mengajarkan Laku Kasampurnan Manunggal Kinathenan Sarwo Mijil yang tidak terlepas dari adanya usaha untuk keselarasan manusia-alam dengan Tuhan karena berakulturasi dengan budaya Jawa. Jika dari perspektif Tasawuf, ajaran Paguyuban Kapribaden mengandung beberapa ajaran meliputi: Nur Muhammad, Ittihad dan hulul; dan Wahdat al-Wujud.