Latar Belakang: Menghimpun data dari WHO, disebutkan bahwa penyakit tidak menular merupakan faktor yang signifikan penyumbang angka kematian secara global. Selain penyakit tidak menular, berdasarkan data dari beberapa jurnal penelitian, diketahui bahwa problem psikosomatis juga berperan dalam menambah jumlah angka kematian. Penyakit tidak menular dan problem psikosomatis dapat ditangani melalui dua pengobatan, yakni melalu pengobatan medis dan alternatif. Beberapa dampak negatif jangka panjang yang muncul akibat mengkonsumsi obat-obatan membuat masyarakat banyak yang mulai beralih untuk melakukan pengobatan alternatif. Pak Mustamir memiliki klinik tradisional yang bergerak dibidang layanan terapi atau pengobatan alternatif, nama kliniknya ialah Griya Sehat Syafaat99 (GRISS99). Salahsatu metode yang menjadi ciri khas GRISS99 adalah pengobatan dengan menggunakan metode Religiopsikoneuroimunologi, dimana aspek-aspek dalam agama dijadikan sebagai modalitas utama sebagai ikhtiar menuju kesembuhan. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi literatur. Proses pengambilan data dilakukan dengan mengorganisir pustaka-pustaka yang relevan sesuai dengan topik dan dokumen yang diperlukan, melakukan wawancara, serta dokumentasi kepada Pak Mustamir Pedak. Sumber data primer diperoleh dari Pak Mustamir dan bukunya yang berjudul Rahasia Energi Ibadah Untuk Penyembuhan. Sumber data sekunder diperoleh dari karya-karya ilmiah yang membahas mengenai Psikoneuroimunologi, serta agama, dan kesehatan. Proses analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menjelaskan fakta-fakta yang telah terkumpul. Hasil: Berdasarkan hasil studi literatur mengenai konsep Religiopsikoneuroimunologi Mustamir Pedak, didapatkan hasil bahwa Religiopsikoneuroimunologi merupakan suatu penjelasan ilmiah bahwa ritual agama dapat dijadikan sebagai obat, dalam hal ini ritual agama sebagai modalitas utama. Aspek yang ada dalam RPNI adalah syariat, hakikat, dan makrifat serta konsep Psikoneuroimunologi. Penerapan RPNI Mustamir Pedak yang dapat diamati ialah terapi Quran, sedangkan terapi shalat, puasa, dan dzikir hanya disarankan kepada klien dan diterapkan dirumahnya masing masing. Simpulan: seseorang yang menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya tujuan hidupnya maka tidak akan terombang ambing dalam menjalani pasang surutnya dinamika kehidupan.