Penelitian ini membahas mengenai Dzikir Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah Untuk meningkatkan ketenangan jiwa. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren SuryaBuana Balak, Kec Pakis, Kab Magelang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitain lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif Deskriptif. Metode pengumpulan datanya yaitu wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diskripsi Kualitatif.
Hasil dalam penelitian ini ditemukan yaitu diantaranya ; 1) Dzikir TQN memiliki 2 metode dzikir yaitu yang pertama dzikir Jahar (suara keras) yang menggunakan kalimat tauhid yaitu “Laa illaha illallah”. Yang dilakukan dengan beberapa gerakan dzikir dengan melewati beberapa 7 titik Latifah. Dan yang kedua adalah dzikir Khafi yang menggunakan kalimat Ismu dzat yaitu “Allahhu-Allah”. 7 titik latifah yang menjadi lokasinya nafsu manusia diantaranya yaitu latifah Qolbi, latifah ruh, latifah sirri, latifah khofi, latifah Akhfa, latifah nafsi, latifah Jsad. 2) ketenangan jiwa didapatkan dalam awal saat melakukan dzikir dan dzikir membawa manusia pada tahapan bertemu dengan Allah yaitu Maqamat yang menjadikan ketenangan manusia lebih meningkat karena meningkatkanya keimanan dan ketakwaan manusia kepada Allah sehingga dzikir yang dapat merontokkan kotoran-kotoran hati manusia mampu merubah seseorang menjadi lebih sabar, ikhlas, ridho, tenang, takut kepada Allah dan menerima apa adanya dalam hidup.