Al-Qur'an sebagai sumber ajaran Islam yang utama, menegaskan bahwa alam semesta milik Allah dan manusia sebagai khalifah bertanggung jawab atas pemanfaatannya. Dalam penelitian yang berkembang, Living Qur'an menggambarkan praktik pemaknaan al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari dan kajian fenomena sosial terkait dengan Living Qur’an dalam masyarakat Muslim. Fenomena ini mencerminkan praktik pemahaman al-Qur'an yang tidak hanya bersifat tekstual tetapi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai dan praktik sosial dalam kehidupan keseharian umat Islam. Penelitian ini membahas pemahaman dan implementasi ayat- ayat sedekah oleh tim Rumah Makan Bangku Pawon dengan fokus pada aspek dialektika antara tim rumah makan bangku pawon dan konteks sosialnya dalam mengimplementasikan pemahaman ayat-ayat sedekah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan metode penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan analisis pendekatan sosiologi pengetahuan dari Peter L. Berger. Sumber data primer diperoleh langsung dari objek penelitian yang diambil melalui wawancara dengan pemilik dan tim rumah makan Bangku Pawon dan juga observasi lapangan ketika sedekah Jum’at dilaksanakan. Sementara itu, data sekunder diambil dari buku, jurnal, tesis, disertasi, atau juga sumber lain yang membahas tema yang sama dan relevan dengan penelitian ini.
Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa dialektika pemaknaan dari implementasi ayat-ayat Al-Qur’an melibatkan tiga aspek utama: 1) Eksternalisasi mengarah pada pemilik mengekspresikan niat baik untuk berbagi dengan sedekah makanan setiap Jumat, mencerminkan nilai sosial dan keagamaan. 2) Dalam konteks Objektivasi, kebiasaan ini berkembang menjadi tradisi rutin yang membentuk identitas sosial dan reputasi Bangku Pawon sebagai tempat makan dermawan. 3) Nilai ini diinternalisasi oleh karyawan dan pelanggan, menciptakan budaya kerja yang peduli serta memperkuat loyalitas dan ikatan emosional masyarakat terhadap rumah makan tersebut.