Makna ḥifẓ dalam Al-Qur’an : analisis semantik Al-Qur’an Toshihiko Izutsu

Abidin, Muh. Nur (2023) Makna ḥifẓ dalam Al-Qur’an : analisis semantik Al-Qur’an Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1804026188_Muh._Nur_Abidin] Text (Skripsi_1804026188_Muh._Nur_Abidin)
Skripsi_1804026188_Muh._Nur_Abidin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Lafaz ḥifẓ dan derivasinya diketemukan sebanyak 44 kali dalam 30 surah. Pada al-Qur’an lafaz ḥifẓ diartikan dengan pemeliharaan dan pengawasan. Padahal dalam masyarakat Indonesia sendiri memiliki istilah Hafiz (salah satu darivasi lafaz ḥifẓ) yang diartikan dengan orang yang menghafalkan al-Qur’an. Karenanya dalam penelitian ini penulis akan mengungkap makna sebenarnya dari lafaz ḥifẓ melalui pendekatan semantik Toshihiko Izutsu yang menawarkan tentang penelusuran makna dasar dan relasional sebuah lafaz, mencari makna sinkronik dan diakronik, sehingga mampu mendapatkan weltanschauung lafaz ḥifẓ. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bertipe kepustkaan, sehingga data akan dibagi menjadi 2 yaitu primer dan skunder. Data yang sudah diperoleh akan dikupas menggunakan deskriptif-analisis sehingga mendapatkan kesimpulan yang ilmiah. Hasil penelitian ini yaitu, makna dasar dari lafaz ḥifẓ adalah pemeliharaan, pengawasan dan penjagaan. Sedangkankan makna relasionalnya adalah pelajaran atau pengetahuan, pemeliharaan dan pengawasan, bentuk penjagaan Allah, berempati, jaminan, mengetahui dan mengawasi, dan tafakur. Selanjutnya makna sinkronik lafaẓ ḥifẓ tidak ada perubahan signifikan terhadap perjalanan maknanya. Makna lafaẓ ḥifẓ dari diakronik ditemukan beberapa makna dalam 3 pembagian periode. Periode pra-Qur’anik, lafaẓ ḥifẓ diartikan dengan melindungi, menjaga dan memilihara. Sedangkan pada periode Qur’anik konteks pemaknaan lafaẓ ḥifẓ di dalam al-Qur’an dan hadits memiliki kecondongan arti positif yang diartikan dengan menghafal, artinya menghindarkan dari sifat lupa. Selanjutnya pada periode Pasca Qur’anik, lafaẓ ḥifẓ mengalami perluasan makna. Seperti mengetahui, mengawasi, menjaga, memelihara, dan menyimpan. Kemudian weltanschauung atau pandangan dunia (word view) lafaẓ ḥifẓ dalam al-Qur’an yaitu memelihara atau mengawasi dan selalu berorientasi pada hal positif. Karena objek yang diawasi tentunya akan berusaha dijauhkan dari sesuatu yang buruk pula yang bakal menciderai.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Ḥifẓ; Semantik; Tafsir Al-Quran; Toshihiko Izutsu
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 03 Oct 2025 04:14
Last Modified: 03 Oct 2025 04:14
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28045

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics