Kemampuan pemecahan masalah peserta didik di SMA N 1 Bandar-Batang masih tergolong rendah. Hal tersebut karena penggunaan metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi larutan penyangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 peserta didik dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Sampel yang digunakan adalah peserta didik kelas XI yang mengambil mata pelajaran pilihan kimia yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI.1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI.5 sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai pretest di kelas eksperimen adalah sebesar 42,57 dan 38,28 pada kelas kontrol, sementara untuk hasil posttest rata-rata nilai di kelas eksperimen adalah sebesar 73,25 dan 66,59 pada kelas kontrol. Analisis uji t pihak kanan menggunakan independent t-test menunjukkan hasil ½ sig. (2-tailed)<0,05 (0,001<0,05), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima dengan hasil N-Gain pada kelas eksperimen sebesar 0,53 dan kelas kontrol sebesar 0,48 dan hasil effect size sebesar 0,81. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi larutan penyangga dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan besar keefektifan model Problem Based Learning (PBL) dalam kategori sedang.