Penelitian ini membahas mengenai tawakkal dalam Al-Qur’an dan dampaknya terhadap psikologi manusia dengan kajian tafsir tematik. Dilihat dari pengertian tawakkal yang berbeda-beda, namun masih memiliki makna yang sama, serta masih berada dalam tuntunan Al-Qur’an, akan tetapi belum dibahas secara menyeluruh. Selain itu, dalam bertawakkal pasti terjadi pekerjaan mental dalam tubuh, kemudian cara merespon hasil dari sikap tawakkal, sehingga mampu menjadi pribadi muslim yang sesungguhnya. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, adalah mengenai konsep tawakkal dalam Al-Qur’an serta dampak tawakkal terhadap psikologi manusia. Bertujuan untuk mengetahui konsep tawakkal dalam Al-Qur’an serta dampak tawakkal terhadap psikologi manusia.
Jenis penelitian library research, dengan maksud supaya dapat mengkaji penafsiran ayat-ayat tawakkal berdasarkan perspektif psikologi. Sedangkan terdapat dua jenis sumber data yang digunakan, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yang penulis gunakan adalah kitab tafsir. Sedangkan sumber data sekunder yang digunakan adalah jurnal, buku literatur yang membahas tentang tafsir, serta karya tambahan lainnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode kualitatif. Sehingga penafsiran mufassir mengenai ayat tawakkal tidak diukur memakai alat ukur berupa angka, akan tetapi melalui uraian yang bersifat deskriptif.
Hasil penelitian penulis adalah ditemukannya konsep tawakkal dalam Al-Qur’an menurut mufassir yaitu mencakup, tawakkal adalah mengembalikan seluruh urusan kepada Allah disertai dengan usaha guna mencapai tujuan, tawakkal merupakan puncak keimanan seseorang. Dampak tawakkal menurut Al-Qur’an adalah dapat menumbuhkan sikap selalu menerima keadaan secara apa adanya, sabar, ikhlas, syukur, dijauhkan dari rasa takut serta diberikan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sedangkan dampak tawakkal menurut psikologi adalah dapat menumbuhkan sifat self acceptance, gratitude, patience, dan letting go. Manfaat mengkaji dampak tawakkal menurut Al-Qur’an dan psikologi adalah dapat mengetahui urgensi tawakkal serta cara kerja mental dalam bertawakkal dan setelah bertawakkal. Pendekatan psikologi yang dapat digunakan dalam membahas tawakkal, yaitu struktural, fungsional, dan psikoanalisis.