Makna al-mulk dalam Al-Qur’an: perspektif semantik Toshihiko Izutsu

Rahmawati, Hilda Putri (2023) Makna al-mulk dalam Al-Qur’an: perspektif semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904026085_Hilda_Putri_Rahmawati] Text (Skripsi_1904026085_Hilda_Putri_Rahmawati)
Skripsi_1904026085_Hilda_Putri_Rahmawati.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab menjadikan al-Qur’an mudah dipahami pada masa Rasulullah saw. Akan tetaapi tidak dipungkiri juga bahwa tidak semua umat muslim mampu memahami makna kata dan kalimat yang ada dalam al-Qur’an. Kata al-Mulk dan berbagai derivasinya memiliki beberapa perbedaan makna, yang mana hal ini menimbulkan perdebatan keilmuan dalam memaknai kata al-Mulk. Masyarakat awam memaknai kata al-Mulk hanya sebatas “raja atau kerajaan”, padahal ada beberapa konteks ketika al-Mulk dimaknani sebagai kekuasaan atau kepemilikan. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka dalam sekripsi ini penulis mengambil pokok permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana penafsiran kata al-Mulk dalam al-Qur’an dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu? dan 2) Bagaimana kelebihan dan kekurangan penafsiran kata al-Mulk dengan metode penafsiran semantik Toshihiko Izutsu?
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Sumber data primer merujuk pada al-Qur’an dan terjemahannya, serta buku-buku karya Toshiho Izutsu yang membahasa mengenai semantik. Sedangkan sumber data sekunder meliputi menggunakan kitab-kitab tafsir, buku-buku semantik, skripsi, tesis, kamus-kamus klasik seperti al-Mu’jam al-Mufahras li al-Fazh al-Qur’an karya Muhammada Fuad Abd al-Baqi. Teknik pengumpulan data dilakukan sesuai dengan kaidah dari penelitian kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu.
Hasil penelitian yang penulis temukan ialah, Pertama makna al-Mulk menurut analisi sinkronik yaitu: kerajaan, kekuasaan, dan kepemilikan. Kedua makna al-Mulk menurut analisis diakronik terbagi menjadi tiga periode, 1) periode pra Qur’anik bajwa makna al-Mulk dalam perspektif Jahiliyyah merupakan sebuah ungkapan atau sebutan kepada seseorang yang memiliki kekuasaan atau jabatan. 2) periode Qur’anik bahwa makna al-Mulk ini telah berada dalam dimensi lebih tinggi, yaitu tauhid dan ‘abdun. 3) periode pasca Qur’anik ini telah mengalami penafsiran lebih dinamis, bahwa selain al-Mulk ini digunakan sebagai hubungan hablu min Allah, di sisi lain juga tidak kalah pentingnya untuk memperhatikan pada hubungan hablu min al-nas. Hal ini dikenal dengan istilah pemaknaan secara kontekstual. Ketiga makna al-Mulk dalam analisis weltanschauung, yaitu konsep al-Mulk dalam semantik Toshihiko Izutsu memiliki konsep relasi ontologis (relasi khaliq-makhluk). Sehingga, makna al-Mulk hakekat keberadaan manusia dan hubungannya dengan Allah swt; yang mana kekuasaan Allah swt; adalah mutlak adanya dan masusia hanyalah khalifah yang diberi kekuaasan untuk menjaga dan mengelola bumi dan bertanggung jawab kepadanya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Makna al-mulk; Tafsir Al-Qur’an; Semantik; Toshihiko Izutsu
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 06 Oct 2025 07:19
Last Modified: 06 Oct 2025 07:19
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28062

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics