Proses menafsirkan al-Qur'an beragam bentuk dan modelnya, Ragam metode dan corak menafsirkan al-Qur'an melahirkan banyak perbedaan. Berbagai macam kitab tafsir al-Qur'an kini hadir dengan ragam model dan kecenderungan dari seorang mufassir al-Qur'an. Seorang mufassir juga harus memenuhi kaidah-kaidah penafsiran, KH. Ahmad Yasin Asymuni salah satu ulama indonesia yang produktif dalam menulis kitab, Karya-karya nya diminati oleh masyarakat dan dikaji di pondok pesantren di Indonesia, Salah-satu karya beliau adalah Kitab Tafsir Ayat Kursi yang ditulis menggunakan bahasa arab yang diterjemahkan dengan bahasa Arab Jawa (pegon).Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui riset kepustakaan. Kitab tafsir KH. Ahmad Yasin yang dikaji dalam penelitian ini adalah Kitab Tafsir Ayat Kursi. yang menjadi data primer dilengkapi sumber buku maupun artikel yang relevan. Hasil penelitian ini yaitu Pertama Tafsir ayat kursi menggunakan metode Taḥlīlī dikarenakan dalam menjelaskan ayat al-Qur'an beliau menjelaskan secara rinci. Kedua corak yang digunakan ada 2 yaitu corak lughowī dan teologis, dikarenakan mufassir menafsirkan al-Qur'an dengan kecenderungan pendekatan dan analisa kebahasaan, cenderung untuk menganalisa asal kata, bentuk lafad-lafad dan asal lafad tersebut, kemudian menggabungkan mulai dari bahasa, nahwu, sarf, qira'at, lalu membuka dan menjelaskan kata ganti/Ḍamīr dan mengandung pembelaan terhadap golongan tertentu.