Penafsiran khulu’ dalam Al-Qur’an : studi komparatif Tafsir Al-Qurthubi dan Al-Misbah

Fadlilah, Muzayyanatul (2024) Penafsiran khulu’ dalam Al-Qur’an : studi komparatif Tafsir Al-Qurthubi dan Al-Misbah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904026123_Muzayyanatul_Fadlilah] Text (Skripsi_1904026123_Muzayyanatul_Fadlilah)
Skripsi_1904026123_Muzayyanatul_Fadlilah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penafsiran khulu’ dapat menjadikan suatu pengkajian dan pemahaman penafsiran khulu’ menurut mufassir, yang pertama menurut imam al-Qurṭhubi yaitu salah seorang yang ahli dalam pemikiran mufassir dengan banyaknya karya beliau yang salah satunya yaitu tafsir al-Qurṭhubi, yang kedua Quraish Shihab merupakan seorang tokoh ulama’ yang fokus dalam bidang tafsirnya, beliau mempunyai banyak karya salah satunya yaitu tafsir al-Mishbāh, maka dari itu penulis mengambil dua karya tersebut agar bisa mengkaji dan memahami persamaan dan perbedaan dari penafsiran tokoh tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan penafsiran al-Qurṭhubi dan al-Misbah tentang khulu’ dan menyelesaikan Penafsiran Khulu’ dalam penafsirat ayat al-Qur’an. Metode penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian pustaka (library research). Hasil penelitian bahwa 1) Pendapat al-Qurṭhubi mengenai Khulu’ didalam Tafsir Qurṭhubi disebutkan bahwa Khulu’ diperbolehkan dalam Islam. Al-Qurṭhubi menerangkan bahwa Khulu’ dibenarkan oleh syara’. 2) Pendapat Quraish Shihāb mengenai Khulu’ bahwa menurutnya dalam Islam diperbolehkan seorang wanita melepaskan ikatan perkawinannya dengan jalan khulu' yakni dengan memberikan kembali kepada suami apa yang pernah diberikan suami kepadanya untuk memutuskan perkawinannya. Berdasarkan penjelasan al-Qurṭhubī dan Quraish Shihāb, terdapat kemiripan penafsiran terhadap ayat-ayat talak, khususnya yang berkaitan dengan khulu'. Pendekatan penafsiran mereka yang berbeda inilah yang membedakan kedua perspektif mereka. Tahlili, atau prosedur analitis, digunakan oleh al-Qurṭhubi. Selain beberapa ciri-cirinya. Penafsiran di sini mengikuti urutan turunnya surah-surah al-Qur'an, berbeda dengan metode syihāb Quraisy dan metode Nuzuli yang menekankan pada penafsiran tema.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Khulu’; Tafsir Al-Qurṭhubi; Tafsir Al-Misbāh
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 07 Oct 2025 02:16
Last Modified: 07 Oct 2025 02:16
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28067

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics