Makna syifā’ dalam Al-Qur’an : pendekatan semantik Toshihiko Izutsu

Tazkia, Arsya (2024) Makna syifā’ dalam Al-Qur’an : pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904026151_Arsya_Tazkia] Text (Skripsi_1904026151_Arsya_Tazkia)
Skripsi_1904026151_Arsya_Tazkia.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Al-Qur'an memiliki kelebihan dan keistimewaan di bandingkan dengan kitab-kitab lainnya. Salah satu keistimewaan yang terkandung di dalam Al- Qur'an adalah satu kata dapat dimaknai dengan beragam makna sesuai dengan konteks dan susunannya di dalam Al-Qur'an. Di antara ilmu yang mengkaji makna-makna yang ada dalam Al-Qur’an adalah metode semantik Toshihiko Izutsu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kata syifā’ dalam Al-Qur’an, dan mengetahui makna kata syifā’ semantik Toshihiko Izutsu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumen dengan teknik analisis -deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata syifā’ dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 6 kali dengan konteks makna yang berbeda-beda. Di dalam Al-Qur’an kata syifā’ memiliki makna obat yang dapat menyembuhkan penyakit. Berdasarkan analisis semantik Toshihiko Izutsu, penulis menyimpulkan bahwa makna dasar kata syifā’ adalah pengobatan, kesembuhan atau obat. Dalam analisis sintagmatik, kata syifā’ melegakan hati orang mukmin, penyembuh yang di dalam dada bagi manusia, rahmat, petunjuk. Dalam analisis paradigmatik, kata syifā’ memiliki keserupaaan arti dengan bur’ah dimaknai sebagai penyembuhan terhadap suatu penyakit, dan salamah dimaknai sebagai keselamatan. Serta memiliki antonim marid dimaknai sebagai penyakit dan saqim dimaknai sebagai wabah/sakit. Secara historis, pada periode pra-Qur’anik kata syifā’ dimaknai sebagai kesembuhan. Pada periode Qur’anik kata syifā’ periode Makkiyah menggambarkan bukti kekuasaan Allah sebagai penyembuh dan rahmat-Nya terhadap hamba-Nya yang beriman. Syifā’ pada periode Madaniyyah menggambarkan konsep kesembuhan dalam konteks melegakan hati orang mukmin dan menghilangkan amarah atas orang musyrik. Sedangkan periode pasca Qur’anik kata syifā’ dimaknai sebagai sesuatu yang menyembuhkan (obat) yang mengobati berbagai penyakit hati mulai dari kebodohan, kemunafikan, keraguan. Weltanschauung dari kata syifā’ yakni keyakinan tentang Al-Qur’an sebagai syifā’ dengan demikian juga menganggap bahwa ada keutamaan dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai penyembuh dari penyakit medis dan non medis.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Syifā’; Semantik; Toshihiko Izutsu; Tafsir Al-Qur’an
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 07 Oct 2025 03:10
Last Modified: 07 Oct 2025 03:10
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28070

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics