Penafsiran ayat-ayat mimpi pada kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an : studi komparasi Tafsir al-Maraghi dan Tafsir al-Azhar

Rohmah, Rike Saidatur (2024) Penafsiran ayat-ayat mimpi pada kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an : studi komparasi Tafsir al-Maraghi dan Tafsir al-Azhar. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2004026006_Rike_Saidatur_Rohmah] Text (Skripsi_2004026006_Rike_Saidatur_Rohmah)
Skripsi_2004026006_Rike_Saidatur_Rohmah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Disebutkan oleh Rasulullah bahwa kisah terbaik yang terdapat di dalam al-Qur’an adalah kisah Nabi Yusuf. Adapun penelitian ini fokus pada pemikiran Ahmad Mustafa Al-Maraghi dan Buya Hamka sebagai objek kajian dari penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menjelaskan ayat yang membahas tentang mimpi pada kisah Nabi Yusuf lalu mendeskripsikan penafsiran kedua tokoh kemudian membandingkannya. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tafsir Al-Maraghi dan tafsir Al-Azhar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknis deskriptif-komparatif yaitu menjelaskan kerangka berfikir kedua tokoh dengan menekankan perbandingan pada dua kitab tersebut untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan dari kedua tafsir dalam menafsirkan ayat-ayat yang membahas tentang ayat-ayat mimpi pada kisah Nabi Yusuf dan faktor yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan pemikiran kedua tokoh tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, penafsiran keduannya memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Adapun persamaan dari penafsiran kedua tokoh tersebut adalah, bahwa mimpi Nabi Yusuf melihat sebelas bintang, matahari dan bulan yang bersujud kepadanya, merupakan mimpi yang benar atau sebuah ilham yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Namun mimpi tersebut tidak boleh diceritakan kepada saudara-saudaranya, karena dapat menimbulkan kedengkian sesama saudara. Selanjutnya dalam menta’birkan mimpi kedua teman Yusuf di dalam penjara, mereka sepakat bahwa ta’bir mimpi yang membawakan minum anggur untuk sang raja, memiliki ta’bir mimpi yang baik. Sedangkan teman satunya yang membawa roti lalu dimakan burung, memiliki ta’bir mimpi yang buruk. Adapun perbedaan dari keduannya yaitu, setelah Nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada Nabi Ya’qub, al-Maraghi menjelaskan bahwa mimpi itu merupakan ilham yang Allah berikan kepada Yusuf. Sedangkan Buya Hamka menyampaikan bahwa setelah itu timbul firasat pada Ya’qub dan berkata bahwa mimpinya sangat berbahaya jika diceritakan. Adapun faktor yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaannya yaitu dari sumber penafsirannya serta penggunaan analisis bahasa yang berbeda.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Ayat mimpi; Tafsir Al-Quran; Kisah Nabi Yusuf; Tafsir al-Maraghi; Tafsir al-Azhar
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1228 Nonreligious subjects treated in the Al-Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 07 Oct 2025 07:24
Last Modified: 07 Oct 2025 07:24
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28074

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics