Makna keberkahan Baitul Maqdis perspektif Imam Al-Alusi dalam Tafsir Ruh al-Ma‘ani
Mutiara, Sofhia (2024) Makna keberkahan Baitul Maqdis perspektif Imam Al-Alusi dalam Tafsir Ruh al-Ma‘ani. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_2004026064_Sofhia_Mutiara]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi_2004026064_Sofhia_Mutiara.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Baitul Maqdis telah berada dibawah lindungan agama islam al-Hanif selama 15 abad, dengan kondisi kota yang makmur dan sejahtera, serta dipenuhi dengan keberkahan. Namun saat ini, realita menunjukkan sebaliknya, yang ada malah konflik, penindasan, pembantaian jutaan orang yang tidak bersalah, serta pengusiran pribumi Palestina, dan perampasan harta yang terjadi hampir setiap hari dilakukan oleh zionis Israel. Lantas dimanakah letak keberkahan daripada Baitul Maqdis ini yang sejalan dengan janji Allah di dalam Al-Qur’an? Dalam penafsiran salah satu mufassir yaitu imam Al-Alusi berpendapat tentang makna keberkahan Baitul Maqdis salah satu diantaranya adalah terhindar dari kemaksiatan dan kemusyrikan. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengkaji penafsirannya dalam kitab tafsir Ruh Al-Ma‘ani.
Untuk mengungkapkan hal tersebut, penulis mencoba menelusuri dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dan menggunakan Analisis Deskriptif. Sedangkan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode tematik (Mawdu‘i), Penelitian ini fokus pada surat Al-Ma’idah ayat 21, Al-A‘raf ayat 137, Al-Isra’ ayat 1, Al-Anbiya’ ayat 71, dan Saba’ ayat 18.
Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut imam Al-Alusi berpendapat bahwa makna keberkahan Baitul Maqdis adalah tempat yang terhindar dari perbuatan syirik, kemaksiatan, dan bahaya. Barakah memiliki dua dimensi yakni, dimensi keberkahan keberkahan lahiriah dan keberkahan batiniah menurut imam Al-Alusi lebih fokus pada dimensi spiritual dan internal. Dan kontekstualisasi makna keberkahan Baitul Maqdis menunjukkan bahwa ayat-ayat keberkahan Baitul Maqdis jika dilihat pada realita saat ini yang terjadi di Baitul Maqdis, maka Al-Qur’an tetap sejalan dengan keberkahan yang ada, keberkahan secara bathin dan dhohir ini tetap terus mengalir hingga saat ini.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir Al-Quran; Keberkahan; Baitul Maqdis; Tafsir Ruh al-Ma‘ani |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 10 Oct 2025 08:17 |
Last Modified: | 10 Oct 2025 08:17 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28092 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year