Di zaman modern seperti sekarang, ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin maju, namun banyak sekali bentuk-bentuk kejahatan, kriminalitas, penindasan dan penyelewengan yang terjadi di masyarakat disebabkan karena krisis kebenaran sosial. Dengan diutusnya seorang nabi, tidak hanya untuk menegakkan syariat, namun juga merekonstruksi dan meluruskan akhlak (jiwa sosial) kaumnya melalui mukjizat yang dapat dicapai oleh panca indra (indrawi). Namun, ayat-ayat mukjizat indrawi masih bersifat kontroversi dikalangan ulama dan mufassirin. Ada yang memaknainya secara rasional, ada juga yang memaknainya secara irrasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan Library Research. Penelitian ini menggunakan analisis historis dengan meninjau sejarah dan proses terjadinya mukjizat tersebut untuk mengetahui maksud dan tujuan dibalik peristiwa mukjizat berdasarkan ilmu sosial profetik Kuntowijoyo. Dari penelitian ini, dapat kita simpulkan bahwa setiap mukjizat pasti memiliki misi profetik, kemampuan nabi nuh membuat kapal yang selamat dari banjir bandang, selamatnya Nabi Ibrahim saat dibakar, tongkat Nabi Musa yang dapat membelah lautan memusnahkan fir’aun, nabi Isa yang dapat menghidupkan orang mati. semua mengandung 3 unsur profetik yang dapat membentuk tatanan masyarakat khaira ummah, yaitu humanisasi, liberalisasi dan transendensi