Tafsir Nusantara upaya menafsirkan Al-Qur’an dilakukan oleh ulama nusantara dengan pendekatan yang beragam. Tafsir inilah sering disebut dengan tafsir nusantara. Tafsir nusantara dipandang cukup membantu masyarakat Indonesia untuk memahami dengan baik isi kandungan Al-Qur’an. Tokoh tafsir Nusantara yaitu K.H. Maimoen Zubair yang memiliki peran penting di Indonesia. Salah satu tafsir Nusantara yaitu tafsir Safīnah Kallā Saya’lamūn fī Tafsiri Syaikhīnā Maimoen. Berawal dari kajian setiap Ahad yaitu bandongan kitab tafsir jalalain kemudian dikumpulkan oleh muridnya yang bernama Muhammad Ismāil Al-Ascholy. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana metode dan corak tafsir yang digunakan dalam kitab tafsir Safīnah Kallā Saya’lamūn fī Tafsiri Syaikhīnā Maimoen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan kajian pustaka sedangkan metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis sosio-historis. Data-data yang terkait studi ini dikumpulkan melalui studi pustaka dengan melibatkan penjelasan mengenai ayat-ayat yang ditafsirkan oleh Maimoen Zubair. Hasilnya menyimpulkan bahwa metode tafsir yang dikumpulkan oleh Muhammad Ismāil Al-Ascholy ialah metode mauḍū’ī berdasarkan tema sedangkan corak yang dipakai ialah corak adabi al-ijtimā’i dengan nuansa sosial kemasyarakatan.