Penelitian ini bermula dari munculnya fenomena childfree yang di Indonesia, childfree sendiri memiliki makna pilihan bebas anak bagi pasangan suami-istri baik kandung maupun angkat. Tentu fenomena ini memiliki nilai yang bersebrangan dengan ajaran agama Islam, yang mana dalam Al-Qur’an menjelaskan fitrah manusia berpasangan (menikah) dan memiliki keturunan. Penulis mencari sebuah pemahaman dan pengetahuan penafsiran Tafsir Al-Bayān karya KH Shodiq Hamzah dalam ayat-ayat tentang childfree dan kontekstualisasi penafsiran ayat-ayat childfree, agar masyarakat awam dapat menyikapi fenomena tersebut dengan penafsiran ini.
Penelitian ini kemudian difokuskan pada bagaimana penafsiran Tafsir Al-Bayān karya KH Shodiq Hamzah dan bagaimana kontekstualisasi tafsir Al- Bayān terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena childfree dan relevansinya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepusatakaan (Library Reaserch) dengan cara mengkaji, menelaah, hingga mengolah data dari sumber-sumber yang berkaitan dengan objek penelitian.
Hasil dari penellitian ini yakni mempresentasikan bagimana tafsir Al-Bayān karya KH.Shodiq Hamzah dalam penafsiran ayat-ayat childfree. Pertama, dijelaskan Pernikahan merupakan fitrah bagi manusia dan tujuannya adalah memiliki keturunan, Tubuh memiliki fitrah fungsi yang harus dijalankan sesuai tujuan pencipataanya sebagimana alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan harus membuahi dan dibuahi. Kemudian kedudukan seorang anak dalam tafsir Al-Bayan, bahwa anak merupakan amanah bagi orang tuanya sekaligus menjadi ujian Allah Swt bagi orang-orang mukmin. Kedua,Maka fenomena childfree jika dipandang dari penafsiranTafsir Al-Bayan tidak sesuai dengan fitrah manusia yakni berpasangan (menikah) dan memiliki keturunan.