Salah satu permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah kasus tindak bullying, yang hingga saat ini belum dapat terselesaikan secara tuntas. Permasalahan bullying menjadi tugas seluruh kalangan masyarakat terutama bagi orang tua dan tenaga pendidik dalam upaya mengurangi serta mencegahan perilaku bullying. Hal ini disebabkan karena dampak bullying yang cukup kompleks terutama bagi korban, baik dampak pada fisik maupun psikologisnya. Maka diperlukan strategi yang tepat guna meminimalisir dan menghentikan perilaku bullying agar tidak menjadi kasus yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di salah satu lembaga pendidikan tepatnya di SMP Negeri 2 Widodaren, Ngawi, Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif serta dibantu dengan SPSS versi 24.00 for windows untuk pengolahan data dan menggunakan teknik analisis data berupa uji regresi sederhana. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Widodaren, Ngawi, Jawa Timur yang berjumlah 144 dan sampel sebanyak 60 siswa. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa adanya pengaruh negatif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku bullying, yang dilihat dari hasil hipotesis dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 dan nilai regresi -0,458 yang menunjukkan nilai regresi negatif. Yang artinya apabila kecerdasan spiritual tinggi maka perilaku bullying akan rendah, begitu juga sebaliknya jika kecerdasan spiritual rendah maka perilaku bullying akan tinggi