Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya seorang marbut masjid yang memiliki motivasi unik atau berbeda dengan marbut masjid lainnya. Marbut di masjid Miftahul Huda termotivasi karena keinginan mengamalkan ilmu yang didapatkan selama menjadi santri, kemudian ia menganggap adanya timbal balik berupa upah adalah penting namun bukan dijadikan tujuan utamanya. Suatu motivasi akan berpengaruh pada kinerja seseorang, dimana ketika suatu pekerjaan dibarengi dengan semangat dan keikhlasan maka pekerjaan itu akan membawa manfaat lebih bagi pelakunya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran motivasi marbut masjid secara umum serta dalam perspektif teori hierarki Abraham Maslow, dengan tujuan mengetahui bagaimana gambaran motivasi marbut masjid secara umum serta dalam teori hierarki Abraham Maslow.
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif, dengan sumber data primer berupa wawancara secara langsung kepada marbut masjid Miftahul Huda, Dewan Kemakmuran Masjid serta jamaah. Kemudian, peneliti juga menggunakan metode keabsahan data berupa triangulasi sumber yang bertujuan menguatkan informasi yang diperoleh dari responden utama serta menghilangkan adanya perbedaan pendapat dari hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi yang dimiliki oleh marbut masjid Miftahul Huda adalah kepuasan kerja, harapan pribadi, tanggung jawab, keinginan untuk maju, serta adanya timbal balik. Sedangkan, motivasi marbut berdasarkan teori hierarki berada pada tingkat aktualisasi diri, hal ini disebabkan adanya karakteristik individu pengaktualisasi diri yang dimiliki oleh marbut masjid saudara SI.