Penelitian ini mengulas Stoisisme dan Deontologi Immanuel Kant sebagai dua pendekatan utama dalam filsafat moral yang menawarkan pandangan berbeda mengenai moralitas dan kebahagiaan manusia. Stoisisme menekankan pengendalian diri dan penerimaan takdir untuk mencapai kebahagiaan, sedangkan Deontologi Kant menegaskan kewajiban moral universal sebagai dasar utama tindakan moral. Penelitian ini bertujuan: (1) Memahami Stoisisme dan Deontologi Kant sebagai dua kerangka pemikiran etika yang berbeda. (2) Menyelidiki implikasi perspektif Deontologi Kant dalam kerangka Stoisisme terhadap pemahaman kehidupan moral manusia. Penelitian menggunakan metodologi pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dan informasi terkait. Analisis data menggunakan analisis kualitatif untuk mengkaji dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Meskipun berbeda pendekatan, Stoisisme dan Deontologi Kant menekankan pengendalian diri dan prinsip moral. (2) Integrasi perspektif keduanya dapat memberikan kerangka kerja yang kuat untuk membuat keputusan moral dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat karakter moral, dan memahami nilai-nilai kehidupan.