Merawat perdamaian sebagai entitas yang dinamis harus selalu dilakukan penguatan. Penanaman nilai-nilai perdamaian harus senanantiasa dilakukan kepada generasi sekarang dan mendatang, salah satunya dengan mengambil nilai-nilai perdamaian yang sudah dibentuk oleh generasi terdahulu. Penelitian ini berfokus pada konsep etika perdamaian Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan signifikansinya dengan peace building di Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi apa signifikansi dari etika perdamaian Gus Dur bagi proses peace building di Indonesia. Secara subtansif penelitian ini berfokus pada data-data kepustakaan (library research) yang menekankan ke arah kualitatif, dengan menggunakan deskripf analitis yang menggunakan teori etika perdamaian Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemudian dianalisa dengan upaya Gus Dur dalam konteks peace building. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik metode dokumentasi, yang memfokuskan pada data dari dokumen-dokumen tertulis, baik primer maupun sekunder. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menghasilkan bahwa Gus Dur membawa praktik perdamaian dengan berdasar pada etika Islam yaitu pada konsep akhlaq yang memiliki tujuan kesejahteraan sosial, prinsip kemanusiaan, dialog, dan Pemikiran bahwa perbedaan adalah sunnatullah. Dalam konteks peacae building Gus Dur telah melakukan upaya diantaranya yaitu pada konflik Papua, konflik di Poso,Gus Dur mengenai etika Abdurrahman Wahid ini memiliki manfaat untuk menciptakan dan mempertahankan perdamaian khususnya bagi Indonesia.