Kesetaraan gender termasuk suatu sistem yang dipergunakan bagi wadah untuk memberikan kesempatan serta kesempatan yang rata antara laki-laki dan juga perempuan. Isu kesetaraan gender juga merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas dengan berbagai macam sub temanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 2 sub tema kesetaraan gender, pertama mengenai bagaimana pemahaman santri Pondok Pesantren Yanaabii’ul ‘Uluum war Rohmah (PPYUR) mengenai konsep kesetaraan gender. Lalu, sub teman kedua peneliti memilih membahas mengenai bagaimana pemahaman serta implementasi dari konsep kesetaraan gender tersebut. Adapun penelitian yang digunakan ialah penelitian berbasis kulaitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Peneliti juga menyertakan metode wawancara yang selanjutnya oleh peneliti dianalisis menggunakan pendekatan induktif. Berdasarkan apa yang peneliti kaji serta amati di Pondok Pesantren Yanaabii’ul ‘Uluum War Rohmah Kudus, santri memahami kesetaraan gender sebagai sebuah konsep pemikiran bahwa perempuan dapat melakukan segala sesuatu dan dapat menjadi apapun yang mereka inginkan tanpa dibedakan gendernya sebagaimana laki-laki. Akan tetapi, pemahaman santri mengenai gender juga masih berkaitan dengan ilmu agama yang mana dalam agama ada beberapa hal yang tidak bisa diganggu gugat pembagiannya atau hukumnya bagi laki-laki dan juga perempuan. Konsep kesetaraan gender juga sudah diajarkan oleh pondok kepada santri melalui kegiatan pembelajaran serta kebiasaan yang dibangun oleh pondok pesantren. Hal tersebut berdampak pada santri yang akhirnya memiliki pemahaman mengenai kesetaraan gender yang dapat dianggap ideal serta dapat mengaplikasikannya dengan baik. Dampak tersebut sangatlah bermanfaat. Baik untuk santri itu sendiri maupun bagi khalayak umum. Karena ketika santri dapat mengaplikasikan konsep kesetaraan gender dengan baik di dunia luar, maka akan terbentuk pula lingkungan yang sadar akan kesetaraan gender.