Fungsi dan makna sesajen pada tradisi mertidesa terhadap kehidupan sosial masyarakat Dusun Promasan, Ngesrepbalong, Limbangan, Kendal

Muchlizun, Moch. (2024) Fungsi dan makna sesajen pada tradisi mertidesa terhadap kehidupan sosial masyarakat Dusun Promasan, Ngesrepbalong, Limbangan, Kendal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904036028_Moch._Muchlizun] Text (Skripsi_1904036028_Moch._Muchlizun)
Skripsi_1904036028_Moch._Muchlizun.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Tradisi adalah sebuah kepercayaan yang berakar dari ajaran yang diturunkan secara turun-temurun dan dijaga dengan baik. Kehadiran tradisi ini tentunya dipengaruhi oleh nilai-nilai, doktrin, atau norma agama. Seiring berjalannya waktu, pemahaman mengenai tradisi juga mengalami perubahan dalam pemaknaannya. Tradisi juga memiliki beragam bentuk dan dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu dan disajikan dengan berbagai macam menurut keadaan dan kepercayaan masing- masing pelaksana. Tradisi dan kepercayaan tumbuh sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat, mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang sejalan dengan nilai-nilai tradisional dan keyakinan yang berlaku dalam lingkungan mereka. Sebagai salah satu contoh dalam pemaknaan tradisi adalah menjaga tradisi peninggalan nenek moyang. Di setiap daerah memiliki tradisi yang bermacam-macam, salah satunya adalah tradisi Mertidesa yang dilaksanakan secara turun temurun oleh warga Dusun Promasan, Desa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Tradisi Mertidesa identik dengan penyajian sebuah sesajen yang memiliki nilai-nilai di dalamnya. Di dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, makna, dan tujuan sesajen pada tradisi Mertidesa terhadap kehidupan sosial Masyarakat di dusun promosan. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Teori ini menganalisis bagaimana sebuah tradisi yang pemaknaanya berubah tanpa menghilangkan makna sakral yang sudah diwasiatkan oleh leluhur. Perubahan ini muncul karena agama menjadi salah satu penyebab dan perkembangan zaman. Untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tradisi tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan sosiologi agama. Metode pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk menginterpretasikan dan menjelaskan data yang diperoleh dari penelitian tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, fungsi sesajen pada tradisi Mertidesa terhadap kehidupan sosial Masyarakat Dusun Promasan yakni sebagai media dalam menjalankan sebuah tradisi dan mempunyai dalam menjaga sebuah keseimbangan antara tradisi, masyarakat, dan agama. Kedua, makna dan tujuan tradisi Mertidesa terhadap kehidupan sosial Masyarakat Dusun Promasan adalah sebagai ungkapan rasa syukur dan menjaga warisan nenek moyang. Selain itu, adanya tradisi Mertidesa di dusun tersebut juga supaya dijauhkan dari segala marabahaya dan digunakan sebagai instrument dalam mejaga silaturrahmi antar warga.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Fungsi; Makna; Sesajen; Tradisi mertidesa; Kehidupan sosial
Subjects: 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 394 General customs
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76234 - Studi Agama-agama
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 04 Nov 2025 02:36
Last Modified: 04 Nov 2025 02:36
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28164

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics