Manusia dalam perspektif eksistensi Soren Kierkegaard dan Muhammad Iqbal : studi komparasi
Arindi, Monica Lintang (2024) Manusia dalam perspektif eksistensi Soren Kierkegaard dan Muhammad Iqbal : studi komparasi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1704016077_Monica Lintang Arindi_FULL.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Monica Lintang Arindi, Manusia dalam Perspektif Eksistensi Soren Kierkegaard dan Muhammad Iqbal: Studi Komparasi.
Skripsi ini merupakan penelitian tentang “Manusia dalam Perspektif Eksistensi Soren Kierkegaard dan Muhammad Iqbal: Studi Komparasi”. Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang memfokuskan keberadaan (Eksisten) individu pilihan dan tanggung jawab pribadi dalam meraih makna dan menghadapi realitas hidup. Ruang lingkup eksistensialisme fokusnya pada pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi manusia, kebebasan, makna hidup, keterasingan dan hubungan antar individu dengan lingkungan dunia sekitarnya. Peneliti berusaha membandingkan pemikrian tokoh filosof Soren Kierkegaard dan Muhammad Iqbal yang menempatkan manusia sebagai titik tolak mencari kebenaran. Manusia sebagai makhluk yang berbeda dengan makhluk lain, yang keistimewaan manusia memiliki akal. Dengan Soren Kierkegaard sebagai tokoh eksitensialisme Barat dan Muhammad Iqbal sebagai tokoh eksistensialisme Timur. Kedua tokoh ini memiliki tradisi pemikiran yang berbeda dari segi tempat berasal maupun latar belakang kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsep eksistensialisme dari padangan Soren Kierkegaard dan Muhammad Iqbal serta mengetahui titik temu persamaan dan titik memisah perbedaannya diantara keduanya. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka (library research) bersifat kualitatif dengan metode komparatif yang mempertemukan dua perspektif tokoh tentang eksistensialisme manusia. Hasil penelitian ini yaitu bahwa pandangan Soren Kierkegaard dan Muhamamad Iqbal memiliki kesamaan padangan teologis filsafat. Dimana keduanya merupakan tokoh eksistensialisme teistik, bahwa manusia memang bebas dan kebebasannya harus dibimbing oleh Tuhan. Keduanya memiliki ciri khas dan keunikan pemikiran masing-masing. Pandangan Kierkegaard terhadap eksistensi memiliki tiga tahap eksistensi estetika, etika, dan keagamaan. Dan pandangan Iqbal bahwa manusia memiliki tanggung jawab sebagai wakil Tuhan (insan kamil) di bumi. Keberadaan manusia sebagai subjek untuk bertahan hidup yang memiliki kehendak bebas.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Eksistensialisme manuasia; Kierkegaard; Iqbal |
| Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 101 Theory of philosophy |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
| Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
| Date Deposited: | 04 Nov 2025 03:30 |
| Last Modified: | 04 Nov 2025 03:30 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28168 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
