Fenomena kemiskinan menjadi suatu problematika yang dialami oleh semua negara, negara indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk tertinggi ke 4 di dunia. Sunstainable development goals menjadi salah satu jalan dalam mengentaskan kemiskinan dengan program filantropi. Demak menjadi kabupaten yang beberapa tahun belakangan ini tingkat kemiskinannya semakin bertambah, dalam penanggulangannya membutuhkan upaya kerja sama dari semua pihak seperti halnya lembaga keagamaan yang ada di demak yaitu Masjid Agung Demak dan Klenteng Poo An Bio Demak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna menurut pengurus dan bentuk bentuk kegiatan filantropis yang dilakukan di Masjid Agung Demak dan Klenteng Poo An Bio Demak dan urgensinya terhadap masyarakat sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan dengan analisis deskriptif. Filantropi merupakan suatu konseptualisasi dari kegiatan praktik berupa memberi (giving), servis (servive) dalam bentuk pelayanan dan asosiasi secara sukarela dalam rangka menolong pihak lain yang membutuhkan bantuan sebagai suatu bentuk ungkapan rasa cinta dengan sesama. Makna filantropi menurut pengurus Masjid Agung Demak dan Klenteng Poo An Bio Demak secara garis besar sama dengan teori teori yang dikemukakan sebelumnya karena menjadikan manusia sebagai objek utama. Filantropi tidak selalu berhubungan dengan materi atau uang, namun didalamnya terdapat makna yang lebih dalam yaitu kepedulian sosial. Bentuk bentuk kegiatan filantropis yang dilakukan oleh Masjid Agung Demak yaitu filantropi tradisional berupa zakat, infaq, sedekah. Sedangkan filantropi baru berupa pembiayaan kajian keagamaan dan pembiayaan klinik. Klenteng Poo An Bio demak yaitu hanya filantropi tradisional yaitu berupa pemberian sembako secara langsung. Kedermawanan filantropi Klenteng Poo An Bio Demak bisa dikatakan lebih dermawan dibandikan dengan Masjid Agung Demak. Filantropi menjadi sebuah upaya dalam membantu sedikit perekonomian warga sekitar dan menunjang angka kemiskinan agar sedikit berkurang serta menumbuhkan rasa kasih sayang dan keperdulian dengan sesamanya. Dan juga menjadikan jembatan penghubung dalam rangka kesetaraan sosial dengan orang yang ekonominya berkucukupan.