Penelitian dengan judul “Konsep Amalek dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El Shirazy Studi Analisis Wacana Kritis”, konflik antara Palestina dan Israel dimana Israel menyerang Palestina secara besar sekitaran akhir tahun 2023 lalu telah menjadi isu global. Setelahnya PM Netanyahu memberi konferensi pers yang membuat kontroversi dengan membenarkan kejahatan yang telah di perbuat oleh negara dengan terang-terangan menyebut rakyat Palestina sebagai bangsa Amalek dimana bangsa ini dalam beberapa ajaran agama Yahudi adalah musuh terbesar bangsa Israel yang wajib dimusnahkan dari muka bumi. Banyak yang mengecam aksinya terebut hingga sampailah perwakilan hukum dari negara Afrika Selatan membawa permasalahan ini ke mahkamah internasional (ICJ) untuk menggugat segala kejahatan Israel ke Palestina. Objek penelitian ini adalah novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy. Dimana dalam cerita novel ini terdapat pembahasan mengenai konsep Amalek yang peneliti jadikan sebagai tujuan penelitian untuk menggambarkan bagaimana pengarang novel tersebut membahas konsep ini dan relevansi fenomena didalam ceritanya di era sekarang dengan menggunakan analisis wacana kritis. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi teks, studi kepustakaan, baca, dan catat. Dan di analisis menggunakan teknis analisis wacana kritis model Teun. A. Van Dijk. Berdasarkan hasil analisis dengan analisis teks (struktur makro, superstruktur, struktur mikro) dengan membahas beberapa chapter yang focus membahas konsep Amalek, di pembahasan peneliti menemukan bahwa Kang Abik banyak menggunakan majas-majas untuk mempertegas dan memperjelas pembahasan konsep Amalek dan penggambaran tokoh-tokoh yang beragama Yahudi di dalam cerita. Lalu pada dimensi kognisi sosial peneliti menemukan latar belakang dan tujuan Kang Abik membahas konsep Amalek pada novel ini, yaitu dari pengalaman akademik maupun non-akademik yang Kang Abik dapatkan dan mempengaruhi tulisannya, dan bertujuan agar pembaca khususnya para pemuda agar tahu isu global yang sedang terjadi. Dan pada dimensi konteks sosial peneliti menemukan bagaimana pembahasan konsep Amalek yang dibahas oleh Kang Abik dalam novel ini relevan dengan fenomena dan isu yang sedang terjadi di masyarakat.